Ulama Warning Acara Konser Musik di Tasikmalaya, Perhatikan Nih!

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ulama memberikan warning untuk acara-acara konser musik di Tasikmalaya yang akan digelar di berbagai event Tasikmalaya. Supaya acara yang tujuannya hiburan tidak menjadi ajang kemaksiatan.

Banyaknya event di Kota Tasikmalaya di satu sisi bisa menumbuhkan roda perekonomian masyarakat. Namun efek negatif yang bisa ditimbulkan harus menjadi perhatian dan juga diantisipasi.

Sebagaimana diketahui, beberapa event konser musik akan dilaksanakan di Kota Tasikmalaya. Bahkan mendatangkan musisi atau artis tingkat nasional.

Baca juga : Ada Apa Dengan Tasikmalaya? Banyak Acara dan Kunjungan Pejabat Tinggi Juga Figur Nasional

Seperti halnya pada 16 September 2023 nanti akan ada event hiburan di Kota Tasikmalaya. Di mana event tersebut akan menampilkan band Gigi, grup musik RAN serta musisi kondang lainnya.

Selanjutnya di 7-8 Oktober akan ada event ruang bermusik memperingati HUT TNI ke-27 di Lanud Wiriadinata. Di mana berbagai musisi nasional seperti band The Changcuter, Efek Rumah Kaca, dan grup band atau musisi lainnya.

Di susul dengan konser Dewa19 pada 21 Oktober 2023 di Lanud Wiriadinata pada event SlimpleFest. Konser tersebut menghadirkan juga artis dan juga grup band tingkat nasional.

Baca juga : ENERGIK! Pekan Gembira Bersama Tasikmalaya 2023 Digebrak Salma Salsabila Sampai Rungkad

Banyaknya event yang dihadapi menjadi atensi tokoh ulama supaya event-event konser tidak sampai menimbulkan hal-hal yang berbau kemaksiatan. Bagaimana pun Kota Tasikmalaya merupakan wilayah yang religius.

Penyelenggara, pemerintah dan aparat terkait jangan sampai abai terhadap potensi negatif yang bisa ditimbulkan. Dari mulai keributan sampai paparan budaya negatif yang bisa mengubah karakter masyarakat.

Sekretaris MUI Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi bahwa segala sesuatu jangan hanya dilihat soal dampak ekonominya. Namun menjaga karakter masyarakat tidak bisa dikesampingkan. “Secara ekonomi bisa ada efek positif, tapi menjaga karakter masyarakat juga jangan dikesampingkan,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Senin (11/9/2023).

Pihaknya tidak melarang adanya konser musik, namun harus diperhatikan potensi-potensi munculnya efek negatif. Dari mulai konsumsi miras, pakaian tidak senonoh dan hal negatif lainnya. “Karena hal tersebut tidak bisa dianggap sepele,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Untuk bapak yang katanya ulama tersebut saya mau bertanya dan mengkeritik sedikit atas statement nya ya. Ok jika konser musik di tasikmalaya di khawatirkan akan menimbulkan ‘berbagai maksiat’. Kenapa para bapak” yang katanya ‘ulama’ tersebut hanya fokus di event musik saja? Bagaimana dengan tempat” di tasikmalaya yang jelas” ada kegiatan maksiat nya? Kita sebagai warga Tasik tau lah ada beberapa tempat yang jelas” terjadi kemaksiatan. Seperti ada beberapa cafe yang menjual minuman keras dan menyediakan wanita” penghibur di dalamnya atau tempat karaoke yang jelas” menyediakan kemaksiatan yang nyata! Kok itu gak di comment ya? Kok itu gak di tindak? Why? Katanya bapak” tersebut ingin Tasik jadi kota yang religius? Kemaksiatan yang nampak jelas di depan mata di biarin!! Bapak” tidak tahu atau pura pura tidak tahu?