Tumpukan Sampah Bikin Sungai di Tasikmalaya Bermasalah, Tim Kolaborasi Bakal Turun Tangan

Tumpukan sampah bikin sungai di tasikmalaya, program kali bersih, pencemaran lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya melaksanakan rakor Program Kali Bersih (Pro Kasih), Kamis (5/9/2024). Mereka merencanakan pembersihan sampah di saluran air leuwi munding,
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Persoalan sampah di Kota Tasikmalaya tidak hanya berada di wilayah daratan. Sungai pun tidak luput dari tumpukan sampah yang pada akhirnya menimbulkan masalah.

Tumpukan sampah di sungai ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat koordinasi Program Kali Bersih (Prokasih) di aula Bale Wiwitan, Kamis (5/9/2024). Di mana program kolaborasi tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pegiat lingkungan, akademisi dan unsur lainnya.

Pengamat Operasi Pemeliharaan Sumber Daya Air, dari PSDA Cimulu Edi Rusmana menyampaikan bahwa persoalan sampah di sungai memang tidak bisa dipungkiri. Hal ini karena kesadaran masyarakat dinilai masih perlu penguatan. “Setiap hari terus bertambah,” ucapnya.

Baca Juga:Pria Berkostum Pendekar Terkapar di Bangku Warung di TasikmalayaBelum Ada Pasangan Kandidat yang Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Pihaknya pun memasang sejenis besi untuk menjaring sampah untuk kemudian diangkat. Namun pengangkatan sampah pun belum menjadi solusi jangka panjang karena setiap harinya selalu masuk sampah baru dengan volume yang tidak sedikit. “Dua sampai tiga dum truck per hari,” terangnya.

Keberadaan sampah di sungai ini bukan sekadar membuat kotor, namun tentunya bisa menimbulkan bencana dan kerusakan lingkungan. Pasalnya dari sampah yang masuk ke sungai sebagian menjadi sedimen. “Sedimen semakin tebal dan sungai jadi semakin dangkal,” katanya.

Pegiat lingkungan sekaligus Ketua Pusaka Indonesia Kota Tasikmalaya Deviani menerangkan untuk menekan pencemaran sungai perlu penyebaran eco enzyme. Hal itu bisa menekan polisi dan meningkatkan kejernihan air sungai sehingga menjadi lebih baik. “Menjernihkan, dan dia (sungai) terbebas dari polutan,” terangnya.

Kendati demikian, penggunaan eco enzyme tidak berarti menghilangkan sampah. Sehingga untuk hasil yang maksimal perlu pembersihan atau pengangkutan sampah di sungai. “Supaya lebih maksimal ya sampahnya juga harus diangkut,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya H Deni Diyana mengatakan dengan program Pro Kasih, pihaknya bersama para pegiat lingkungan akan turun membersihkan sampah di sungai. Rencananya pekan depan akan dilaksanakan dengan target saluran di pintu air Leuwi Munding Kecamatan Tawang. “Rabu depan kita bersama-sama akan turun untuk mengangkut sampah di wilayah singai tersebut,” ujarnya.

0 Komentar