Tukang Kerupuk Naik Haji di Kabupaten Garut, Ini Kisah Perjuangannya untuk Menggapai Impian ke Tanah Suci, 11 Tahun Menanti Akhirnya Berangkat Juga

Tukang Kurupuk Naik Haji di Garut
Calon jemaah haji asal Samarang Kabupaten Garut Nendah akan berangkat haji ke Tanah Suci pada Selasa 23 Mei 2023. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Kisah seorang tukang kerupuk naik haji di Kabupaten Garut bisa menjadi inspirasi bagi umat Muslim yang punya niat kuat untuk dapat beribadah di Tanah Suci.

Seorang tukang kerupuk naik haji itu bernama Nendah. Dia kini berusia 67 tahun asal Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.

Nendah akan berangkat haji ke Tanah Suci pada Selasa 23 Mei 2023. Tukang kerupuk asal Garut tersebut masuk kloter pertama pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

Baca Juga:Tropi Pertama Man City Menuju Treble, Pemain dan Fans Pesta di EtihadJangan Menyelam Sambil Minum Air! Tenaga Pendukung PPIH Harus Fokus Layani Jemaah Haji Indonesia

Nama tetangganya itu adalah Asep. Dalam momen keberangkatan itu, Nendah meminta Asep untuk turut mendoakannya agar dia bisa beribadah di Makkah dan Madinah.

“Awalnya itu dulu ada Pak Haji Asep namanya, tetangga di sini, pas mau berangkat (ke Tanah Suci), saya bilang ‘Pak tolong doain saya di sana ya agar bisa pergi haji karena saya ingin ke sana’,” ujar Nendah pada Senin 22 Mei 2023.

Dengan niat yang sudah mantap untuk berangkat ke Tanah Suci, Nendah mulai menyisihkan uang dagangannya untuk ongkos naik haji.

Pakai Uang Modal dengan Penuh Keyakinan

Nendah menambah semangatnya berdagang kerupuk keliling dengan mendaftar haji. Dia menggunakan sebagian uang modal berjualan kerupuk untuk daftar.

“Waktu itu punya modal untuk dagang sekitar Rp 8 juta dan semuanya dibayarkan untuk mendaftar tanpa memikirkan dari mana modal untuk kembali berdagang,” ungkap Nendah.

Yang ada dalam pikiran Nendah saat itu adalah naik haji ke Tanah Suci. “Saya itu daftar tahun 2012. Jadi sampai saat ini total 11 tahun lah menunggunya,” kata pedagang kerupuk keliling itu.

Sampai saat ini, Nendah masih berjualan kerupuk keliling meskipun anak-anaknya sudah melarangnya karena sudah tua. “Sekarang jualan 2 hari saja dalam seminggu karena kondisi juga dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore,” ungkapnya.

0 Komentar