Tukang Gorengan di Ciamis Ini Sukses Raih Gelar Doktor, Sisihkan Rp 30.000 Per Hari dari Hasil Jualan untuk Kuliah

gorengan
Daryaman tetap berjualan gorengan meski kini telah menjadi dosen dan Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum UID Ciamis. (istimewa)
0 Komentar

Waktu itu ia berjualan gorengan di depan RA Miftahussalam Desa Handapherang dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 24.00.

Jika malam Minggu bisa sampai jelang subuh. Aneka gorengan yang ia jajakan seperti gehu, bala-bala, cipe atau mendoan dan nasi timbel menjadi teman malam orang-orang yang kelaparan.

Ciamis Usulkan 400 Formasi CPNS dan PPK, Sudah Termasuk Tenaga Teknis dan Fungsional?

Baca Juga:Penyalahguna Narkoba Bukan Hanya Laki-Laki, Perempuan di Kota dan di Desa Juga Banyak!9 Nama Caleg Dapil II Ciamis dengan Perolehan Suara Tinggi dan Berpeluang Lolos

Waktu itu, kata dia, ia begitu bersemangat untuk uji coba membuat adonan gorengan agar lebih enak dan menerima masukkan dari pelanggan. Lalu ia membuatkan group media sosial untuk setiap pelanggannya.

“Nantinya 10 Maret 2024, berarti sudah 12 tahun menjalani usaha gorengan. Dan kini sudah memiliki pelanggan tetap 800 orang, yang sudah dimasukkan di grup,” katanya.

Mengapa gorengannya sangat digemari oleh pelanggannya, ia pun punya ciri khas tersendiri yaitu menggorengnya mendadak. Dengan begitu gorengan disajikan ke pelanggan dalam keadaan masih panas.

Berpeluang Menduduki Kursi Wakil Rakyat dari Dapil I Ciamis, Ini Dia 10 Nama yang Mungkin Lolos

Dari sering jualan gorengan inilah ia dapat menjadi guru di SMK Miftahussalam Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing. Lalu melanjutkan S2 Studi Pendidikan Agama Islam pada tahun 2013 dan lulus tahun 2015 di IAI Darussalam.

“Kemudian, saya melamar ke IAID pada akhir 2016 dan 2017 resmi menjadi dosen di IAID. Akhirnya per 2019 mundur dari guru di SMK Miftahussalam, karena kesibukan sebagai dosen tetapi masih berdagang gorengan,” katanya.

Setelah itu, ia pun berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan doktoral. Ia pun mulai menabung dengan menyisihkan uang Rp 30.000 dari setiap kali jualan gorengan.

Baca Juga:Siasati Harga Beras Mahal, Perempuan Ini Pilih Oplos yang Murah dengan PremiumDituding Gagal Tangani Sampah, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Bilang Begini

Akhirnya di tahun 2017 keinginannya terlaksana. Ia menempuh pendidikan S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung dengan mengambil Program studi Pendidikan Islam.

0 Komentar