Tokoh Pemuda Kota Tasikmalaya Desak Pemerintah Serius Tangani Masalah Defisit Anggaran

XTC Kota Tasikmalaya
Ketua DPC XTC Kota Tasikmalaya Adi Riadi Firmansyah. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kondisi keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang terus-menerus mengalami defisit menjadi isu yang sering terjadi. 

Fenomena kekurangan anggaran ini kerap digunakan oleh eksekutif sebagai alasan untuk tidak dapat menangani persoalan publik dengan baik.

Tokoh pemuda Kota Tasikmalaya Adi Riadi Firmansyah mengungkapkan bahwa masalah defisit anggaran ini tampaknya muncul setiap tahunnya, menunjukkan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan keuangan daerah. 

Baca Juga:Petani Dapat Bantuan Pompa Air, Genjot Produktivitas Pertanian di Desa Jayaputra Kabupaten TasikmalayaTransformasi Berkendara Ramah Lingkungan, PT DAM Perkenalkan Honda EM1 e: dalam Rangkaian ESG Mission

Dia mencatat bahwa, meskipun Kota Tasikmalaya memiliki potensi yang signifikan dalam hal pajak dan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD), pertanyaannya adalah ke mana saja hasil dari uang yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut digunakan.

Adi menekankan bahwa defisit anggaran tidak boleh dianggap sebagai hal yang normal karena dapat berdampak buruk pada keberlangsungan hidup masyarakat. 

Dia menganggap masalah ini sebagai penyakit serius yang perlu diatasi dengan solusi konkret. Selain itu, defisit juga mempengaruhi kualitas pembangunan daerah secara keseluruhan.

Adi juga menyatakan bahwa defisit anggaran bisa jadi disebabkan oleh kebocoran anggaran, baik dari pajak maupun retribusi, yang dikelola oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Dia menilai bahwa kebocoran ini disebabkan oleh pengelolaan yang tidak transparan dan kurangnya pengawasan.

Selain isu defisit, Adi menyoroti masalah terkait penggunaan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Bantuan Provinsi (Banprov), dan bantuan dari Pemerintah Pusat. 

Dia menyarankan agar para pemangku kebijakan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, memberikan perhatian khusus pada hal ini.

Baca Juga:Sharp Perkuat Dominasi di Asean dengan Peluncuran Produk-Produk Futuristik di Sharp Sync Up 2024Sambut Era Baru Berkendara, All New Honda BeAT Series Resmi Mengaspal dengan Fitur Canggih dan Desain Memukau

Adi juga mencatat bahwa lemahnya pengawasan dari pihak eksekutif, seperti inspektorat dan DPRD, telah memperburuk situasi di Pemkot Tasikmalaya. 

Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap masalah defisit anggaran ini dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap alokasi anggaran. 

Dengan evaluasi yang tepat, diharapkan roda pemerintahan dapat berjalan lebih optimal, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 

Adi mendesak agar legislatif dan yudikatif melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja eksekutif dan meminta keterbukaan informasi publik untuk mendukung kontrol masyarakat. 

0 Komentar