Tingkatkan Keterampilan, Perajin Anyaman Bambu Kecamatan Leuwisari Diberikan Pelatihan

Perajin Anyaman Bambu Kecamatan Leuwisari
Puluhan perajin anyaman bambu Kecamatan Leuwisari mendapatkan pelatihan. (Foto/Robi)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Puluhan perajin anyaman bambu Kecamatan Leuwisari mengikuti pelatihan teknis produksi anyaman bambu.

Kegiatan tersebut bertempat di Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (6/9/2023).

Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya Emi Hermalini mengatakan, kegiatan ini merupakan pemberdayaan industri dan peran serta masyarakat melalui pelatihan teknis produksi anyaman bambu.

Baca Juga:Banyak Data KIS Tidak Valid, Pemerintah Desa Tanjungsari Kabupaten Tasikmalaya Berikan Pemahaman: Akan Datangkan Pihak BPJS dan DisdukcapilKemarau Panjang, Koramil dan Polsek Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Distribusikan Bantuan Air Bersih kepada Dua Kampung

“Pelatihan yang diselenggarakan selama lima hari ke depan untuk memfasilitasi pelatihan teknis produksi anyaman bambu usaha bagi pelaku usaha sentra IKM anyaman bambu di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya soal perajin anyaman bambu Kecamatan Leuwisari.

Emi menyebutkan, melalui pelatihan ini untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan di bidang teknis produksi anyaman bambu. Termasuk dari sisi usahanya bagi pelaku IKM anyaman bambu di Kabupaten Tasikmalaya.

Ia mengundang instruktur dari bidang sumber daya FSRF ITB dan peserta yang diikut sertakan jumlahnya mencapai 25 orang yang berasal dari 25 industri kecil menengah (IKM) yang ada di dalam sentra kerajinan anyaman bambu wilayah Kecamatan Leuwisari.

“Saya berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian para pengusaha IKM terhadap teknis produksi anyaman bambu wirausaha,” ucapnya.

Salah satu pengrajin bambu, Dadang mengatakan bersama pengrajin lainnya dari Desa Jayamukti dan Desa Cigadog Kecamatan Leuwisari untuk hari pertama disuguhkan dengan materi yang beda dengan biasanya.

“Kami para pengrajin menuntut kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) agar para pengrajin lebih maju selangkah di depan,” kata dia.

Dengan materi yang disampaikan tentang peoses pewarnaan bambu non kimia. Itu diambil dari bahan-bahan alami seperti dari kulit, daun tanaman, biji-bijian, buah-buahan dan lainnya. Kebetulan tadi mentornya kebetulan dari ITB.

Baca Juga:Mulai Kampanye, Calon Kades di Pilkades Serentak 2023 Kabupaten Tasikmalaya Dimina Tertib: Jaga KondusivitasTP PKK Kabupaten Tasikmalaya Bergerak Bersama Menuju Keluarga Sejahtera

Hari ini, kata dia, materi khusus yang disampaikan kepada para peserta untuk pewarnaan bambu non kimia agar ramah lingkungan.

0 Komentar