Tingkat Pendidikan Warga Kota Tasikmalaya Harus Ditangani, Bappelitbangda Diminta Jangan Tunggu Data Sempurna

pendidik
. Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, memberikan keterangan kepada awak media. (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan angkat bicara soal data 500 ribu warga berpendidikan rendah.

Baginya angka itu harus dibuktikan dengan detil dan ditemukan akar masalahnya.

Kota Tasikmalaya memiliki jumlah penduduk 757.815 jiwa.

PALING SENGIT! Deretan Caleg Dapil 4 Kota Tasikmalaya yang Punya Kans Dapat Kursi DPRD dalam Pileg 2024

Baca Juga:Sekeluarga Keracunan Usai Konsumsi Jamur Liar dari Pabrik Kayu di CiamisSoal Setoran Jukir, Dishub Kota Tasikmalaya: Tak Ada Kompromi

Sebanyak 116.606 warga tercatat tidak mengenyam pendidikan sama sekali, dan 70.988 sempat belajar di Sekolah Dasar namun tidak lulus.

“Jadi tantangan kita kan saat ini bagaimana bisa membereskan data. Itu kan biasanya mereka masyarakat yang tidak mampu. Kita bereskan di Bappelitbangda bersama BPS, kita temukan by name by address-nya, kita petakan permasalahan-nya apa. Sehingga nanti intervensi kita juga jelas,” ujar Ivan saat ditemui usai Musrenbang Dinas Pendidikan, Rabu, 21 Februari 2024.

Data itu, kata dia, nantinya bisa menjadi acuan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam membuat program. Sebab menurut Sekda, semua program yang dilakukan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

Caleg-Caleg Dapil 3 Kota Tasikmalaya Ini Punya Peluang Besar Dapat Kursi DPRD di Pileg 2024

Pemerintah, lanjutnya, akan mulai menggarap data itu agar bisa segera ditelusuri dan dilakukan penanganan. Sebab diperlukan intervensi untuk menurunkan angka tersebut agar tidak terus bertambah.

“Bahwa nanti misalnya sekian keluarga yang memang mereka tak menyekolahkan anaknya karena kurang kemampuan. Data sudah ada cuman kita masih verifikasi. Tapi saya minta ke Bappelitbangda (bergerak), saya kira kita harus tetap berjalan. Kalau misalnya nunggu data sempurna ya kita agak progres,” tandasnya.

Ivan lantas menyebutkan bahwa sektor ini harus jadi fokus utama seperti yang diamanhkan Undang-Undang. Antara lain juga 20% Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperuntukkan bagi pendidikan.

0 Komentar