Tinggal Kecamatan Cihideung yang Masih Aman dari Dampak Kekeringan

Kekeringan di Kota Tasikmalaya tinggal cihideung
Kalak BPBBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar meladeni wawancara usai acara sosialisasi di Grand Metro Hotel
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kekeringan di Kota Tasikmalaya meluas lagi. Jika sebelumnya wilayah yang mengalami kesulitan air bersih baru sampai 7 kecamatan, maka kini sudah bertambah menjadi 9.

Ada dua wilayah yang baru-baru ini masuk dalam catatan daftar wilayah terdampak kekeringan.

Dengan masuknya dua kecamatan itu dalam daftar wilayah terdampak kekeringan, praktis, hanya tinggal Kecamatan Cihideung, yang notabene berada di pusat kota, yang masih punya akses bagus terhadap air bersih.

Baca Juga:Budi Sarankan Penerbangan dari Bandara Wiriadinata Segera Dipromosikan ke MasyarakatSuhu Politik Nasional Meningkat, Pepabri Ciamis Diminta Jaga Persatuan di Tahun Pemilu 2024

Sembilan kecamatan lainnya sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Antara lain Kecamatan Kawalu, Purbaratu, Tamansari, Cibeureum, Mangkubumi, Cipedes, Tawang, Indihiang, dan Bungursari.

“Kita sudah menghabiskan 600 ribu liter ke seluruh kecamatan yang kita layani, sebanyak 9 kecamatan. Cihideung belum, karena kebanyakan mereka mengkonsumsi air bersih dari PDAM,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman SPd MPd usai acara sosialisasi RKB di Hotel Grand Metro, Selasa (19/9/2023).

Ia juga menambahkan bahwa, Kota Tasikmalaya sudah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) selama 3 bulan, dan masih diprediksi akan berlanjut 3 bulan ke depan.

Meski kini sudah beberapa hari turun hujan, Ucu menerangkan bahwa dengan intensitas curah hujan yang kurang itu, belum cukup untuk bisa ditampung.

“HTH kita sudah 3 bulan, sudah tidak ada air. Bayangkan kalau 6 bulan. Artinya negara kita, tanah kita sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Sekretaris Daerah sekaligus ex officio Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan MSi.

“Kota Tasikmalaya punya risiko bencana terkait gempa bumi dan beberapa ada yang longsor dan kekeringan. Sekarang ini memang semakin bertambah, sudah di 9 kecamatan terdampak kekeringan,” tuturnya.

Baca Juga:PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Indonesia untuk Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim di Hadapan Presiden JokowiNoah Umumkan Istirahat Panjang, Ariel Siapkan 1 Lagu Baru Buat Penggemar

“Ini hal yang memang terjadi setiap musim kering, ini harus kita antisipasi, bisa gak kita kurangi risiko-risiko salah satunya bagaimana kita mendekati sumber-sumber air, kita memberikan perlindungan ke sana. Beberapa waktu lalu ditemukan ternyata ada sumber mata air yang bisa lestarikan, termasuk kawasan sekitarnya. Sumber air itu butuh resapan, dari tanaman dan pohon,” lengkap Ivan.

0 Komentar