Ternyata Eks Kepala Sekolah Pakai Uang Tabungan Siswa SDN 1 dan 3 Pakemitan Untuk Ini

pengacara eks kepala sekolah yang mennggunakan uang tabungan siswa
Kuasa Hukum Eks Kepala SDN 1 dan 3 Pakemitan E Kosasih SH MH bersama timnya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengacara IS, Eks Kepala Sekolah di SDN 1 dan 3 Pakemitan Ciawi Tasikmalaya angkat bicara. IS tidak menampiknya, eks kepala sekolah pakai uang tabungan itu untuk suatu kebutuhan.

Hal itu diungkapkan Kuasa hukum IS, E Kosasih SH MH mengatakan bahwa yang bersangkutan mengakui sudah menggunakan uang tersebut. Pihaknya menggunakan jasanya sebagai pengacara bukan untuk melakukan perlawanan seacara hukum.

“Agar para orang tua siswa bisa lebih tenang, keberadaan saya sebagai kuasa hukum memastikan kalau klien saya tidak kabur,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga:2 Pelajar SMK di Tasikmalaya Nekat Pecahkan Kaca Mobil Anggota Polisi Dengan BatuDinas Kesehatan Harus Bersikap Terkait Dugaan Aborsi di RSIA di Kota Tasikmalaya

E Kosasih menyampaikan bahwa IS berkomitmen akan mengembalikan uang tersebut. Saat ini pun dia sedang berupaya untuk mencari uang untuk membayarnya. “Saya juga ikut mendorong supaya bisa dibayar,” ucapnya.

Disinggung soal munculnya permintaan waktu sampai tanggal 30 Juli 2023, dia mengaku mendapati informasi itu di lapangan. Namun dia sendiri belum bisa memastikan soal itu ke IS. “Saya tahu di lapangan soal yang tanggal 30 itu, tapi saya belum mendengar langsung (dari IS),” katanya.

Ditanya soal uang Rp 776 juta itu dihabiskan untuk apa, E Kosasih mengaku IS belum sepenuhnya terbuka kepadanya. Dia pun tidak bisa memaksakan agar IS terbuka soal itu karena menghargai privasinya. “katanya kena musibah, tapi saya juga tidak tahu jelas apa musibahnya,” ujarnya.

Sebelumnya, IS menjadi buronan orang tua siswa SDN 1 dan 3 Pakemitan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini karena dia sudah membawa kabur uang tabungan dengan Jumlah Rp 786 juta.

Persoalan ini sudah terjadi sejak Juni 2023 di mana para orang tua siswa seharusnya bisa mencairkan uang tabungan tersebut. Namun pihak sekolah mengaku tidak memegang uang tabungan tersebut.

Pihak sekolah menyebutkan bahwa uang tersebut dikuasai oleh IS yang statusnya sudah pensiun. Pihak sekolah pun sempat memfasilitasi pertemuan dengan IS yang mengaku siap untuk mengembalikan uang tabungan siswa itu.(*)

0 Komentar