RUMAH Sakit Jantung Tasikmalaya telah diresmikan di Jalan Mohammad Hatta Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Minggu (16/10/2022).
Gedungnya tersebut memiliki rumah sakit pintar atau smart hospital. Artinya, rumah sakit membangun sistem peralatan yang mutakhir dan teknologi terkini. Seperti data dan informasi berbasis komputer, sehingga proses pelayanan lebih cepat dan akurat. Dari sisi pelayanan kesehatan menggunakan alat dari Jerman dan Amerika Serikat.
Sedangkan untuk limbah rumah sakit, menggunakan teknologi terbaru yakni recycle. Tidak dibuang ke sungai. Hal itu disampaikan Komisaris PT Graha Kardia Indonesia Denny Sri Herwanti SE, MARS kepada wartawan saat soft opening gedung Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya, Minggu (16/10/2022). “Gedung Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya ini dibuat smart hospital. Tentunya untuk pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat,” katanya.
Baca Juga:Gelombang PHK Sulit DicegahSiti Jenar
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Dia menyebut, Gedung Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya ada lima lantai. Namun untuk sementara, hanya tiga lantai yang akan dioperasionalkan. “Dengan ada 75 tempat tidur, namun ke depannya bisa 99 tempat tidur,” ujarnya.
“Kuota khusus penyakit jantung 60 persen. Dan 40 persennya penyakit umum dengan menangani saraf, penyakit dalam, anak, bedah mulut, dan lainnya,” tambahnya.
Tentunya hadirnya Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya memberikan akses kesehatan jantung untuk semua lapisan masyarakat. Supaya bisa memanfaatkan dan menikmati pelayanan RS Jantung Tasikmalaya.
Dengan begitu, nantinya bisa melayani masyarakat Tasikmalaya, umumnya Priangan Timur dan Karisidenan Banyumas. “Salah satu misi dari kami adalah memberikan akses kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
“Sehingga Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya ini nantinya seperti Rumah Sakit Jantung yang pertama di Matraman Jakarta. Yakni hampir 80-90 persen pasiennya menggunakan BPJS Kesehatan,” lanjutnya.
Selain itu, alasannya Rumah Sakit Jantung Tasikmalaya berdiri melihat kecenderungan penyakit jantung di Jawa Barat ada di atas nasional yakni 1,7 persen. Sedangkan nasional hanya 1,5 persen. “Dipilihlah Rumah Sakit Jantung di Tasikmalaya, karena poros Priangan Timur. Nanti bisa menangani pasien Priangan Timur dan Karisidenan Banyumas,” katanya.