CIAMIS, RADARTASIK.ID â Menjelang berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan pesta politik Pemilu 2024, tensi politik nasional kian memanas.
Sejumlah perguruan tinggi yang sempat menyatakan dukungan total kepada Jokowi saat Pilpres 2019, kini berbalik mengritik.
Akademisi dan perguruan tinggi di Indonesia turun gunung mengutarakan kegelisahan mereka terhadap sikap presiden belakangan ini yang ditenggarai sudah tidak netral dan keluar dari jalur demokrasi.
8 Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis Lolos Seleksi Administrasi
Baca Juga:Dukung Dunia Pendidikan, bank bjb Kolaborasi dengan Universitas Pakuan3 Pilihan Ridwan Kamil untuk Kelanjutan Karier Politik Pasca Pemilu 2024, Muncul Opsi Jadi Menteri
Munculnya Petisi Bulaksumur, pada 31 Januari lalu, menjadi awal âhujan kritikâ dunia akademik terhadap presiden.
Sivitas akademika Universitas Gajah Mada (UGM) menyerukan ajakan kepada Jokowi, pejabat negara, serta aparat penegak hukum dan aktor politik agar kembali kepada koridor demokrasi.
âSegera kembali pada koridor demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial,â kata Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Koentjoro.
Ingin Majukan Pariwisata, Kabupaten Ciamis Butuh 20 Orang Ini
Fathul Wahid, selaku Rektor UII bahkan sampai menyerukan agar setiap pejabat yang menggunakan sumber dana negara serta fasilitas negara dan menggunakannya untuk ikut dalam aktivitas kampanye capres-cawapres agar mundur dari jabatannya.
Namun tidak demikian dengan perguruan tinggi di Ciamis ini. Institut Agama Islam Darussalam (IAID) menyerukan semua pihak menjaga keharmonisan antarsesama dan antargolongan.
Yakni dengan mengedepankan budaya hormat-menghormati, saling menghargai, serta tolong-menolong, dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa.