Tak Lagi Nyaman, Berjalan di Trotoar Kota Tasikmalaya Kini Makin Banyak Rintangannya

nyaman
Kendaraan terparkir di atas trotoar sebrang Taman Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
2 Komentar

Ia juga membandingkan bahwa trotoar di Kota Tasikmalay hampir tak terlihat masif dibenahi.

Kendati demikian ia juga ragu proyek pelebaran trotoar akan mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum.

Sebab, angkutan umum di Kota Tasikmalaya secara kualitas dan kuantitas menurutnya belum memadai kebutuhan pergerakan seluruh warga.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Ingin Manfaatkan Aset Milik Kabupaten Sebagai Penghasil PAD, Boleh Gak Ya?Sekda Kota Tasikmalaya Minta Pemenuhan HAM Dipertahankan

“Pemerintah Kota Tasikmalaya yang harus lebih sigap untuk merancang moda transportasi publik yang comfortable dan pastinya ada unsur estetikanya. Jadi bagi saya kompleksitas pengaruh yang saling tarik menarik ini, harus diimbangi dengan pergerakan yang sepadan untuk membuat transportasi publik juga dapat terus hidup,” tutur Akmal.

Ia pun mengibaratkan trotoar sebagai “barang mewah” lantaran tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Tasikmalaya.

Apalagi, ia menambahkan bahwa akses jalan kaki juga diperlukan bagi penyandang difabel.

“Barang mewah khususnya di masyarakat urban yang hidup di tengah-tengah laju teknologi yang mendisrupsi semua bidang. Apalagi Guiding Block sebagai tools pembantu, harus lebih diupayakan dapat dipahami oleh semua orang. Seperti tanda khusus untuk kelompok disabilitas tidak boleh dirusak apalagi sampai ada sesuatu yang menghalangi aksesibilitas dari kelompok disabilitas itu sendiri saat berjalan kaki,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah trotoar di Kota Tasikmalaya tak nyaman dilalui pejalan kaki. Penyebabnya beragam.

Mulai dari lebar trotoar yang sempit, adanya alat peraga kampanye yang berderet di trotoar, hingga dijadikan tempat parkir. (Ayu Sabrina B)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

2 Komentar