Tahun Gegap

Tahun Gegap
Dahlan ISkan
0 Komentar

TAHUN 2022 ini kita tutup dengan happy ending: perkawinan kolosal di Yogyakarta dan Solo. Semua bahagia. Pengantinnya maupun masyarakat awam.

Ada yang mengatakan itu merupakan ‘”Perkawinan Abad Ini”. Keluarga Presiden Jokowi telah memberikan hiburan masal yang sangat masif. Plus kebanggaan bagi para pencinta budaya Jawa. Pengantin laki-laki putra bungsu Presiden Jokowi. Pengantin perempuannya Putri Indonesia. Cantik nan cerdas. Dia wanita idaman.

Pengemasan perkawinan ini begitu indah. Tentu menteri pariwisata harus berterima kasih. Tanpa sedikit pun anggaran bidang pariwisata telah tersaji atraksi pariwisata kolosal. Inilah kegiatan pariwisata terbaik selama… terserah Anda. Setidaknya 10 tahun terakhir. Mungkin selama 22 tahun terakhir. Atau 50 tahun terakhir. Benar-benar ”perkawinan abad ini”.

Baca Juga:Mahasiswa dan Siswa Pahami Dasar-Dasar JurnalistikDOB Katara Perlu Nota Komisi

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Penderitaan massal selama tiga tahun pandemi seperti kemarau panjang yang tiba-tiba dapat hujan deras. Inilah Desember yang penuh gegap gempita. Mungkin bisa menjadi pemanasan yang sempurna bagi pesta Old and New besok malam. Lupakan Covid. Ganti dengan kegembiraan.

Pun bulan sebelumnya: November 2022. Kita mendapat sajian luar biasa: gala dinner KTT G-20. Megah, glamour, membanggakan dan menghibur. Memang, penutupan Piala Dunia di Qatar luar biasa. Sejajar dengan Olimpiade Beijing. Atau lebih indah lagi. Tergantung. Anda lahir tahun berapa.

Bencana alam di antara kemegahan-kemegahan itu seperti tidak mengganggu semangat kita untuk tetap bergairah. Bencana gempa Cianjur sudah ditutup dengan upacara masal. Sekitar 8.000 korban gempa hadir. Presiden Jokowi membagikan langsung dana rehabilitasi rumah korban gempa Cianjur.

Pesta-pesta besar telah membuat semua hal menjadi kecil. Apalagi hanya sekadar camping perusuh Disway di Kampung Agrinex, Cikeusik, Pandeglang, nanti malam.

Tahun ini hujan masih terus berlangsung. Nyaris sepanjang tahun. Tidak ada kemarau panjang tahun ini. Sudah tiga tahun petani bisa sibuk dengan sawah dan ladang mereka. Bisa tanam pagi 3 kali setahun.

Tahun ini juga ditandai dengan berbagai peristiwa ekonomi yang sangat besar. Harga minyak sawit mencapai puncaknya dalam sejarah. Indonesia mendapat durian runtuh. Musangking semua. Memang krisis minyak goreng itu disertai heboh-heboh. Tapi teratasi. Termasuk dengan BLT jenis baru: BLT minyak goreng.

0 Komentar