CIAMIS, RADSIK – Telur ayam ras seringkali menjadi komoditas penyumbang inflasi, maka diperlukan suatu terobosan agar pasokan telur ayam ras di wilayah Priangan Timur terjaga sesuai kebutuhan, sehingga harga stabil.
Selama ini harga telur sangat dipengaruhi oleh harga pakan ternak yang sangat mendominasi biaya produksi, kurang lebih 80 persen. Kebutuhan pakan ayam ras petelur dipenuhi dari pakan pabrikan.
Saat ini harga pakan pabrik sudah mengalami kenaikan yang tinggi, dari sebelumnya di kisaran Rp 5.500 per-kg menjadi Rp 7.500 per-kg. Hal ini memberatkan peternak ayam ras petelur di Priangan Timur, termasuk peternak rakyat yang tergabung di Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis yang ada Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
Baca Juga:Titip Kota Tasik!Yusuf: Saya Akan Maju Kembali di 2024
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Untungnya, kegundahan para peternak yang sudah mendirikan Koperasi Produsen Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC) ini menemui solusi. Di bawah bimbingan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Tasikmalaya, mereka bangkit dan menjadi lebih kuat setelah menerapkan metode pembuatan pakan selfmix.
Sudah tiga tahun menerapkan metode selfmix, para peternak pun sumringah. Produktivitas ayam meningkat, kualitas telur yang dihasilkan lebih bagus, yang paling spektakuler mereka bisa menghemat biaya pakan lebih dari Rp 30 juta setiap bulannya atau sekitar Rp 360 juta per tahun. Melalui efisiensi pakan ini, ketahanan pangan di sektor telur ayam semakin nyata terasa.
Pengawas Koperasi P2APC Endang Kusnadi mengatakan, melalui terobosan pakan selfmix mengantarkan Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis menjadi penerima penghargaan 5 besar Cluster Championship Bank Indonesia. Selain itu mendapatkan penghargaan penyokong ketahanan pangan dalam West Java Investment Summit 2022 yang digelar Pemprov Jawa Barat bersama Bank Indonesia.
“Penghargaan ini menjadi motor penggerak semangat para peternak di P2APC untuk mewujudkan swasembaya telur di Priangan Timur,” katanya kepada Radar, Sabtu (12/11/2022).
Endang menceritakan, komoditas telur ayam di Priangan Timur 40 persen dipasok oleh peternak lokal sedangkan 60 persennya masih dipasok oleh luar daerah yakni Blitar. “Dari 40 persen pasokan daerah tersebut 20 persennya dipasok dari Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis,” ujarnya.