Sudah 1 Tahun Lebih, Pasar Cibeureum Kota Tasikmalaya Tetap Sepi

pasar cibeureum
Deretan kios di Pasar Cibeureum lebih banyak yang tutup dibandingkan dengan yang buka, Kamis (7/12/2023). (Rangga Jatnika / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasca diresmikan pertengahan tahun 2022 lalu, Pasar Cibeureum masih menjadi tempat yang tergolong sepi. Bukan hanya dari pengunjung, pedagang di tempat itu pun hanya sedikit yang berjualan.

Pantauan Radartasik.id pada Kamis (7/12/2023), sepintas dari depan pasar tersebut seperti tidak ada aktivitas jual beli. Karena deretan kios di barisan depan dalam kondisi rolling door tertutup.

Namun setelah dicek ke area dalam, beberapa kios tampak buka. Dari mulai kelontongan, toko obat, perabotan dapur dan jenis dagangan lainnya. Itu pun yang berjualan hanya beberapa kios saja.

Baca Juga:27 Adegan, Pelaku Peragakan Proses Pembunuhan di Pagerageung Tasikmalaya dalam RekonstruksiDicari! Bintang Pelajar 2023 Kabupaten Tasikmalaya

Salah seorang pedagang sembako, Wawa (60) mengatakan saat peresmian 78 kios di pasar itu sudah mulai berjualan. Namun karena pengunjung sedikit, banyak pedagang yang memilih tutup atau hanya buka sesekali saja. “Paling yang rutin itu hanya 11 kios saja, dari total 78 kios,” ungkapnya kepada Radar.

Dengan banyaknya kios yang tutup, membuat Pasar Cibeureum semakin sepi. Dalam sehari, sering dia tidak melayani pembeli satu pun. “Kalau ada paling satu atau dua pembeli saja,” ucapnya.

Pedagang lainnya, Mimin (50) mengatakan bahwa dia merasa hanya pindah duduk saja dari rumah ke kios. Karena setiap harinya dia lebih banyak melamun dan mengobrol dengan pedagang lain. “Paling ada yang beli juga masih pedagang di sini,” tuturnya.

Menurutnya situasi pasar akan sulit menjadi ramai, karena memang kios-kios di barisan depan kondisinya tutup. Sehingga orang akan mengira bahwa pasar Cibeureum memang tidak beroperasi. “Kan bisa di lihat, kalau dari depan semuanya tutup,” ujarnya.

Sementara itu Lia (40) punya nasib yang lebih baik, pedagang kelontongan itu dalam sehari bisa kedatangan 2 sampai 5 pembeli. Karena kios kelontongannya memang menjajakan barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari. “Di tambah saya suka dapat pesanan dari tetangga di rumah, agak mending meskipun masih jika dibandingkan pasar secara normal,” tuturnya.

Para pedagang yang rutin buka di Pasar Cibeureum berharap Dinas KUMKM Perindag bisa melakukan upaya. Supaya pasar tersebut bisa menjadi ramai selayaknya pusat jual beli masyarakat.

0 Komentar