Stunting di Indonesia, Generasi Milenial Harus Ikut Mencegahnya, Begini Caranya

Stunting di Indonesia, Generasi Milenial Harus Ikut Mencegahnya, Begini Caranya
stunting
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi. Generasi milenial harus  ikut mencegahnya.

Kenapa harus generasi milenial?

Begini, generasi milenial lahir antara tahun 1981 sampai tahun 1996. Usianya sekarang  sekitar 24-39 tahun.

Berdasarkan data kependudukan dari Kemendagri, saat ini kepala keluarga di Indonesia berjumlah 88.929.047.

Baca Juga:Duta Baca Pangandaran Akan Bersaing di Jawa Barat, Siapa Saja Mereka?Peternak di Kabupaten Tasikmalaya Siap Menghadapi Ancaman Flu Burung

Saat ini jumlah penduduk Indonesia dari generasi milenial ada 69,38 juta. Atau 25,87 % dari total populasi penduduk Indonesia.

Mereka ini yang sekarang menjadi penentu berkurang atau sirnanya stunting di Indonesia. Sebab melihat usianya antara 24-39 tahun adalah usia berkeluarga. Bisa jadi generasi milenial yang mendominasi keluarga muda Indonesia.

Lalu apa hubungannya dengan cegah stunting?

Begini. Usia mereka usia menikah. Berkeluarga. Bayi-bayi akan lahir dari rahim ibu-ibu generasi milenial.

Di sini peran generasi milenial mencegah stunting. Bayi-bayi yang lahir dari keluarga generasi milenial ini, harus tercegah dari stunting.

Mereka harus paham tentang stunting. Mulai ciri, mencegah, dan bahayanya stunting bagi anak mereka. Bagi generasi masa depan.

Kalau keluara generasi milenial paham stunting, andil mereka sangat berarti dalam mencegah stunting di Indonesia.

Ciri-Ciri Stunting

Generasi milenial  harus jaga keturunannya dari stunting.

Apa ciri-ciri stunting, pencegahan, serta bahayanya, alangkah kerennya kalau diperkenalkan kepada mereka sejak pranikah.

Baca Juga:Bupati Ade Sugianto Dorong Kepala Desa Baru Lebih Adaptif Hadapi 2023Pemilu 2024 Ditunda? Ini Sikap dari KPU Pangandaran

Harapannya mereka akan lebih paham bagaimana berperan mencegah stunting di Indonesia.

Jadinya, target menurunkan prevalensi menjadi 14% di tahun 2024 lebih mudah tercapai.

Tentang ciri-ciri stunting dilansir dari upk.kemenkes.go.id adalah sebagai berikut:

  1. Pertumbuhan terhambat.
  2. Bertubuh pendek.
  3. Sering sakit.
  4. Menurunnya kemampuan kognitif.
  5. Tidak memiliki respon yang baik jika diajak berkomunikasi.
Kapan anak dikategorikan stunting?

Mudah sebenarnya. Kalau balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar. Jika ada pada kisaran normal, berarti tiska stunting.

Mencegah stunting di Indonesia, keluarga generasi milenial wajib melek soalnya.

Berikut ini cara mencegah stunting di Indonesia:

  1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil.
  2. Beri ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
  3. Dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat.
  4. Terus memantau tumbuh kembang anak.
  5. Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
0 Komentar