Strategi Penggalian Pajak-Retribusi di Kota Tasikmalaya Dinilai Kurang Inovasi

Pajak Daerah pendapatan
foto ilustrasi: AI.Bing
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah daerah dinilai masih kurang serius dalam menggali beragam potensi pendapatan asli daerah (PAD) terutama dari sektor pajak dan retribusi. Hal itu tercermin dari masih rendahnya realisasi PAD tahun lalu.

Pemerhati Kebijakan Politik Anggaran Nandang Suherman, menilai pemkot masih melakukan strategi yang monoton dari tahun ke tahun dalam mendongkrak pendapatan.

“Berdasarkan paparan Pemkot dari Ranwal RKPD 2024 saja, kita melihat upaya peningkatan PAD itu standar dan mengulang,” katanya, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Minta Semua OPD Dukung Program KatasikWow! 7 Instansi di Kota Tasikmalaya Dapat Penilaian Pelayanan Publik Terbaik, Masyarakat Merasakan Gak ya?

Dia menelaah beberapa strategi yang dijalankan dinas penghasil cenderung tidak ada lompatan atau inovasi.

Hanya melakukan hal normatif dalam menjawab rendahnya realisasi PAD dari tahun ke tahun. Maka dari itu, ia menekankan perlunya penyegaran pada dinas-dinas yang mengelola pendapatan daerah supaya bisa melakukan akselerasi.

“Kita cek saja pertumbuhan kota kan terlihat jelas, cuma tidak berefek terhadap pendapatan daerah dari pajak-pajak yang dibayarkan. Bisa kita cek berapa penambahan kepemilikan kendaraan, kota semakin macet, parkir banyak penambahan spot baru, usaha tumbuh dan lain-lain, berbanding lurus tidak dengan capaian pendapatan yang masuk ke kas daerah?” telaahnya.

Maka dari itu, lanjut Nandang, Pj wali kota semestinya bisa mengoptimalkan para aparaturnya. Melakukan penyegaran supaya ada tantangan bagi para ASN dalam mengoptimalkan tugas-tugas eksekutif khususnya urusan menarik pajak dan retribusi.

“Mumpung di awal tahun, kita dorong itu yang lebih krusial untuk dilakukan penyegaran. Karena kita lihat dari tahun ke tahun relatif mengulang dari sisi upaya peningkatan pendapatan daerahnya,” saran Nandang.

(Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar