Stop Perundungan Terhadap Anak! Kepsek SD Nyantong Kenalkan Apatars-Go Pada Orang Tua

perundungan
Kepala SDN Nyantong pimpin rapat dengan orang tua dan siswa, bahas setop bullying di sekolah(8/12). (foto: ayu sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus perundungan menjadi sorotan utama dalam tiap diskusi kalangan guru, orang tua, dan siswa belakangan ini. Kepala SDN Nyantong Ikam Komaludin mengatakan perundungan memang dapat merusak kesejahteraan mental anak-anak yang menjadi korban.

Hal itu pula yang ia dengar dari Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah, pada saat pelantikannya tanggal 8 November lalu.

“Pesan ini datang langsung dari Pak Pj Wali Kota. Pak Cheka memberi tahu saya bahwa sebelum tidur, kita harus memikirkan cara untuk menyosialisasikan pemberhentian perundungan kepada siswa dan orang tua,” ucapnya usai rapat bersama para orang tua murid pada Jumat (8/12/2023).

Baca Juga:Kota Tasik Rawan Hoaks dan SARA! Masuk Peringkat 7 di Jawa Barat540 Ormas dan LSM Deklarasikan Pemilu Damai 2024

Menanamkan nilai-nilai kecerdasan moral kepada anak-anak sejak dini sangat penting. Hal ini dapat melatih rasa empati dan cinta anak terhadap keberagaman di antara sesama.

“Kita berusaha sejak dini menyosialisasikannya kepada orang tua, agar nantinya dapat disampaikan bahwa toleransi terhadap perbedaan harus diartikan sebagai bentuk keberagaman yang memperkuat persaudaraan,” tuturnya.

Dalam rapat yang diselingi pengenalan aplikasi Apatars-Go itu ia juga menerangkan bahwa perundungan terhadap anak harus segera diakhiri. Baik yang dilakukan oleh siswa, para guru, maupun dilakukan oleh orang tua di rumah.

“Hari ini, kami menggelar rapat bersama orang tua. Kami menyosialisasikan tentang pemberhentian perundungan, terutama dengan adanya aplikasi ini (Apatars-Go) yang memungkinkan pemantauan siswa oleh guru dan orang tua,” ungkapnya.

“Kami berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh Pemkot. Terlebih Pak Cheka juga menekankan kepada saya sebagai kepala sekolah untuk gencar dalam menyosialisasikan kepada orang tua, agar mereka tidak ikut terlibat saat anak-anak mereka terlibat dalam konflik,” lanjut Ikam. (Ayu Sabrina B)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar