Stasiun Banjar Jadi Pemberhentian Akhir KA Pangandaran, Pemkot Harus Tangkap Peluang

Stasiun Banjar
Stasiun Banjar dari atas Viaduct. Stasiun ini menjadi lokasi akhir KA Pangandaran. (Yulianto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Ketua PHRI Kota Banjar Deni menyebut, dibukanya kembali KA Pangandaran menjadi peluang bagi Kota Banjar. Stasiun Banjar sendiri akan menjadi pemberhentian terakhir.

“Ini peluang besar. Ini juga tantangan untuk Kota Banjar supaya berbenah dan mempersiapkan diri sebagai kota transit yang ramah wisatawan dan bisa menggerakkan sektor ekonomi secara masif,” kata Deni.

Deni berharap Kota Banjar bisa bertransformasi dan kembali menjadi kota transit, seperti dahulu kala. Tentunya dengan mempersiapkan infrastruktur dan sarana yang menunjang.

Baca Juga:Jadwal dan Harga Tiket KA Pangandaran, Tersedia 2 Kelas, Masih PromoNelayan di Kabupaten Pangandaran Diminta Waspada Gelombang Tinggi, Jangan Nekat Melaut

Maka dari itu diperlukan kerja sama berkelanjutan semua pihak, baik itu Pemkot Banjar, swasta, maupun asosiasi yang berkompeten di bidangnya.

“Kami meyakini bahwa pengelolaan kota yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga keseimbangan dan mengurangi kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan,” kata Deni.

KA Pangandaran Relasi Stasiun Gambir-Stasiun Banjar

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia menjalankan kembali KA Pangandaran relasi Jakarta, Bandung dan berakhir di Kota Banjar.

Kereta ini berangkat dari Stasiun Gambir melewati Stasiun Bandung dan berakhir di Stasiun Banjar.

Kereta yang pernah diresmikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum itu bisa dinikmati kembali masyarakat mulai Rabu 24 Januari 2024.

“Relasinya Gambir-Bandung-Banjar PP,” ujar Kepala Stasiun Banjar Herry Susanto, Rabu 24 Januari 2024.

KA Pangandaran, kata dia, memiliki dua kelas untuk penumpang. Yaitu kelas eksekutif dan kelas ekonomi. (*)

0 Komentar