Sodonghilir Longsor, 93 Jiwa Diungsikan dan 15 Rumah Terdampak, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Imbau Masyarakat Lebih Waspada Menghadapi Cuaca Ekstrem

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sodonghilir longsor, 93 jiwa diungsikan dan 15 rumah terdampak. BPBD Kabupaten Tasikmalaya imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan.

Mulai masuknya musim penghujan menjadi ancaman bagi warga di daerah-daerah yang rawan longsor. Hal itu pun harus disikapi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Tingginya curah hujan di Kabupaten Tasikmalaya mengakibatkan bencana longsor di beberapa wilayah terjadi. Salah satunya di Kampung Legokgintung RT/RW 014/005, Kampung Pakacangan RT/RW 15/06, Kampung Legoktangkalak RT/RW 11/03 Desa Cukangjayaguna Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya.

“Kejadiannya Rabu dini hari sekira pukul 03.00 WIB. Sedikitnya terdapat lima rumah terkena tanah longsor. Di antaranya dua rumah rusak berat dan tiga rumah rusak sedang,” ujar Kabid Darlog BPBD Kabupaten Tasikmalaya Safa’at kepada Radar, Rabu (15/11/2023).

Safa’at mengatakan, upaya yang telah dilakukan di antaranya sebanyak 19 kepala keluarga dan 93 jiwa telah diungsikan. Selanjutnya, melaksanakan komparasi ke RT maupun tokoh setempat agar masyarakat yang terdampak diungsikan dan diimbau agar selalu wasapada.

Baca Juga: Sepeda Motor Pimpinan Ponpes Darul Falah Sukaratu Dicuri, Pelaku Bermodus Tawarkan Bantuan Pembangunan Masjid di Kabupaten Tasikmalaya dan Hipnotis Santri, Berikut Koronologis Lengkapnya

Camat Sodonghilir Uu saeful Uyun SSos MSI menyampaikan, terdapat tujuh rumah yang terdampak di wilayah Desa Cukangjayaguna. Di Kampung Legoktangkalak dua rumah, Pakacangan satu rumah, Limusnunggal satu rumah, Legokgintung tiga rumah.

“Jadi ada tambahan yang belum dilaporkan yang tertimpa longsoran. Sebagiannya lagi, yang 15 rumah  terancam tertimpa longsoran,” ucapnya, menjelaskan terkait Sodonghilir longsor.

Uu meminta masyarakat Kecamatan Sodonghilir dapat lebih berhati-hati dan waspada khususnya di wilayah yang berpotensi terjadi bencan alam longsor.

“Masyarakat harus mengenali perubahan cuaca dan kondisi alam lingkungan guna mengurangi dampak yang ditimbulkan bila secara tiba-tiba terjadi bencana alam,” harapnya.

“Dengan adanya intensitas curah hujan dalam kisaran sedang maupun tinggi, diimbau kepada masyarakat agar berhati hati sekaligus wasapada terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *