Soal Pasar Rel, DPRD Sarankan Pedagang dan Warga Duduk Bersama

pasar rel kota tasik
Kondisi jalan di dalam Pasar Resl Kota Tasikmalaya rusak dan seringkali becek ketika hujan turun. (Firgiawan/Radartasik.id).
0 Komentar

Sebelumnya, tokoh masyarakat Aspar Tatang Koswara mengeluhkan kondisi Pasar Rel yang telah membuat ia dan warga sekitar risih. Menurutnya kesemrawutan yang terjadi sekarang ini adalah dampak kebijakan terdahulu tatkala PKL dipindahkan ke lokasi yang sekarang. Namun kondisi itu ditoleransi oleh para orang tua mereka kala itu sehingga berlarut dan terjadi seperti sekarang.

“Terus terang saja, semakin hari kami warga di sini semakin resah dan tidak nyaman. Risih karena di sana kerap becek, kumuh juga menghalangi akses masyarakat setempat,” ucapnya, Jumat 19 Juli 2024.

Ketua RW 02 Babakan Slakaso tersebut, berharap pemerintah baik itu eksekutif mau pun legislatif bisa membantu dan mau turun memeriksa kondisi lokasi pasar yang jaraknya hanya 300 meteran dari Jalan HZ Mustofa itu. Warga sudah berulang kali menyampaikan keluhan, namun tak kunjung ada kejelasan.

Baca Juga:Ditunjuk Jadi Ketua Kelompok Relawan Ridwan Kamil di Tasikmalaya. Ihsan B Nadirin: Gasssskeunn!Peran KPU dan Bawaslu Nyaris Tak Terdengar di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Padahal Anggarannya Gemuk!

“Sudah sering kita sampaikan ke pemerintah, ke dewan, tapi jangankan diberi solusi, datang ke sini pun tidak pernah,” ungkap pria yang akrab disapa Dudang tersebut.  

Awalnya, kata dia, lapak para pedagang di sana tidak permanen. Selepas berjualan, areal dibersihkan kembali dan warga setempat bisa kembali beraktivitas menggunakan jalan yang juga ruang publik tersebut.

“Kesini-kesini pakai asbes, pakai tiang. Akhirnya permanen. Mungkin ini, ada kesalahan dari para orangtua kami dahulu merestui mereka melapak di wilayah ini, namun generasi sekarang semakin keberatan dan risih apalagi kerap gangguan sosial, kehilangan, dan tentu mengganggu aksesibilitas warga setempat,” ceritanya mengeluhkan.

Apalagi, lanjut Dudang, secara kontribusi pun dianggap minim. Ketika warga berhajat atau menggelar kegiatan kampung, sumbangan pun diterima alakadarnya.

“Memang pasar rel ini masuk di 3 wilayah ke-RW-an. Hanya terus terang saja, warga kami di RW 02 sudah jenuh dan ingin ada perbaikan atau pembenahan di sana,” tuturnya.

“Jangan sampai dibiarkan berlarut begini, kita juga ingin kampung halaman, lingkungan itu nyaman, bersih. Harus ada sikap dari pemerintah supaya ada perhatian di wilayah kami,” pintanya melanjutkan. (Firgiawan)

0 Komentar