Soal Pakaian Mini Biduan Saat Acara Hiburan di Alun-Alun Ciamis, GMNU Bilang Begini

hiburan, gmnu, ciamis,
Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kabupaten Ciamis Yudi Riyadi SI Pust MPd.
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Acara hiburan dalam rangkaian terakhir peringatan hari jadi Kabupaten Ciamis mengundang kontroversi di masyarakat. Hiburan bertajuk Hepiphoria yang bekerjasama dengan salah satu stasiun televisi swasta itu menghadirkan artis-artis dangdut kenamaan dengan host beken, Indra Bekti.

Sayangnya, tidak semua artis dangdut pada acara yang digelar tanggal 29 dan 30 Juni itu mengenakan pakaian sopan. Ada biduan yang mengenakan pakaian di atas lutut saat menggoyang penonton di atas panggung. Pemandangan ini dinilai kontras dengan bangunan di belakang panggung, yakni Masjid Agung Ciamis.

Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kabupaten Ciamis Yudi Riyadi SI Pust MPd, meminta ke depannya pemerintah lebih proaktif melakukan koordinasi dengan organisasi keagamaan ataupun pengurus masjid agung sebelum menghelat hajatan musik di kawasan alun-alun.

Baca Juga:Kursi Sekda Kota Tasikmalaya Masih “Membara”, BKPSDM Mulai Siapkan Lelang JabatanPeluang Poros Koalisi Baru di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

“Coba saja waktu sebelum penyelenggaraan, koordinasi dan diminta pendapatnya Ketua MUI atau Ketua DMI Ciamis atau Ketua DKM Masjid Agung Ciamis, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan ini,” katanya kepada Radar, Selasa 2 Juli 2024.

Ia memahami pemerintah sengaja menggelar kegiatan itu dengan maksud menyedot animo masyarakat untuk datang ke kawasan pusat kota yang bisa berimbas pada perputaran roda ekonomi daerah. Tujuan akhirnya adalah mendatangkan pendapat asli daerah (PAD).

Kendati demikian ia mengingatkan bahwa di kawasan alun-alun ada simbol keagamaan yang harus dijaga kesuciannya. Yaitu Masjid Agung Ciamis.

“Misalnya mengadakan konser yang mempertontonkan aurat didepan Masjid Agung Ciamis tentu itu akan menjadi sesuatu yang berkesan kurang baik di mata masyarakat. Khususnya kalangan santri dan ulama, termasuk MUI,” katanya.

Dia pun berharap ke depannya pemerintah menyelenggarakan acara dengan konsep yang lebih santun, agar tidak menyinggung simbol keagamaan.

“Seharusnya ada upaya menolak kerusakan harus didahulukan daripada upaya mengambil kemaslahatan,” katanya.

Selain itu dia juga memberikan saran apabila dalam rangkaian harlah Ciamis diselipkan kegiatan outdoor keagamaan. Seperti gebyar salawat dan lainnya.

Baca Juga:Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, PamitPemkot Tasikmalaya Bersiap Lelang Jabatan Sekretaris Daerah, Berminat?

“Dengan diikuti semua pejabat, unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, para tokoh agama  dan masyarakat duduk bersama dalam sebuah majelis yang penuh dengan keberkahan seraya berdoa,” ujarnya.

0 Komentar