Soal Pabrik di Kota Banjar, Ini Penjelasan Perusahaan

Pabrik di Kota Banjar
PPNS Satpol PP Kota Banjar melakukan pengawasan ke perusahaan yang diduga tak berizin di Kecamatan Pataruman. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Operasional PT Bahtera Laju Nusantara Samino buka suara soal pabrik di Kota Banjar. Ia menanggapi terkait adanya razia yang dilakukan Satpol PP Kota Banjar.

Perusahaan tersebut mengaku telah mengurus perizinan kegiatan usahanya. Izin tersebut malah telah ditempuh sebelum masuk ke Kota Banjar.

“Perizinan kita dari awal sudah urus. Sebelumnya masuk juga sudah ada, seperti domisili dan sebagainya sudah kita urus. Yang belum selesai itu dalam proses,” ujar Samino, Kamis 1 Juni 2023.

Baca Juga:Blizanac Skincare, Bikin Kulit Wajah Lebih Putih dan Bersih, Direkomendasikan untuk RemajaAneh bin Ajaib! Pabrik di Kota Banjar Belum Berizin Tapi Sudah Beroperasi

Terkait persoalan dengan Satpol PP terkait papan nama perusahaan, kata Samino, pihaknya memang belum membuat. Lantaran perusahaan juga masih menunggu rekomendasi UKL UPL dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar

Soal pabrik di Kota Banjar ini, Samino menuturkan bahwa masih dalam proses pemindahan secara bertahap dari wilayah Bandung ke Kota Banjar. Sehingga proses perizinan yang dilakukan sedang ditempuh.

“Sudah mulai proses perpindahan, tetapi belum fix 100 persen. Masih ada proses perpindahan karena kita perpindahan dari Bandung,” katanya.

Saat ditanya kendala perizinan, Samino mengungkapkan bahwa Dinas di Kota Banjar sangat terbuka. Mereka welcome dan membantu, namun memang ada proses yang belum selesai.

Seperti UKL UPL sudah masuk tetapi belum keluar rekomendasinya. “Kita juga semua mau patuhi apa yang menjadi aturan pemerintah,” katanya.

Soal Pabrik di Kota Banjar Dalam Proses

Terpisah, Kepala DPMPTSP Kota Banjar Dr H Sahudi MSi menyebut, perizinan PT Bahtera Laju Utama lagi dalam proses. Persyaratan lagi disusun, karena itu peralihan perusahaan dari produk bulu mata menjadi peralatan bayi.

“Lagi dalam proses, tinggal balik nama saja. Operasional yang telah berlangsung itu baru latihan. Mereka merekrut karyawan dan dilatih. Selama porsi pelatihan boleh saja. Pelatihan atau training gak cukup sebulan dua bulan supaya ahli,” kata Sahudi.

0 Komentar