Kedua, adanya khawatiran biaya berobat mahal karena faktor ekonomi tidak mampu.
Padahal, kata Ipa, kini jaminan kesehatan sudah gratis bagi yang tidak mampu selama memenuhi syarat sesuai prosedur.
“Nah bisa jadi mereka tidak faham adanya fasilitas kesehatan gratis dari pemerintah sehingga enggan memeriksakan diri. Atau gak mau ribet menempuh prosedur persyaratan untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat atau gak tahu ada fasilitas itu?” Lanjutnya.
Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
Ketiga, tidak adanya ‘support system’ dari keluarga terdekat, terutama suami. Sehingga tidak ada tempat untuk menceritakan apa yang dirasakan.
“Sehingga memilih jalani saja meskipun ada ketidakenakan yang dirasa dalam badannya. Karena sangat gak mungkin seorang ibu hamil tidak merasakan apapun. Tanda-tanda kehamilan itu banyak meskipun gak bisa dipukul rata tiap orang sama tandanya,” papar Ipa.
Ia juga menelisik adanya pernyataan ketidakteraturan menstruasi, sekaligus insting dari sang ibu soal pra monopaus.
“Nah ini pun penting untuk diperiksa ke kesehatan bukan diduga-duga tanpa diagnosa kesehatan yang jelas sesuai keterangan medis,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ipa menerangkan masalah apapun yang menyangkut kesehatan reproduksi perempuan penting untuk dijaga dan diperiksa Apalagi ditandai dengan pendarahan menstruasi tak beraturan. Tak seharusnya malah dianggap baik-baik saja.
Kesehatan reproduksi tidak bisa dianggap remeh, penting untuk menjaga kesehatannya. Tetapi banyak sekali masyarakat, baik laki-laki ataupun perempuan yang abai juga awam soal kesehatan reproduksi.
“Ini pelajaran berharga karena akibat kelalaian tersebut tidak pernah memeriksakan diri ke layanan kesehatan mengakibatkan hamil tidak terpenuhi gizi dan hal lainnya sehingga kehamilan bermasalah mengakibatkan kelahiran prematur dan bayinya stunting,” jelas Ipa.
Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!
Kejadian ini menurutnya perlu dicatat sebagai PR besar. Untuk pemerintah juga organisasi masyarakat untuk terus mengedukasi warga agar memahami pola hidup sehat manajemen keluarga.
Sehingga suami istri bisa menjadi support system dalam keluarga.
“Dari sini kesehatan keluarga terjaga juga bayi stunting bisa dicegah dengan terlebih dahulu memahami pola hidup sehat,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)