Tidak Buka PPDB, SMK Periwatas Tasikmalaya Bakal Tutup dan 40 Siswa Harus Pindah Sekolah

SMK Periwatas Tasikmalaya
SMK Periwatas Tasikmalaya tidak lagi membuka PPDB dan akan menutup operasional pembelajaran
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMK Periwatas Tasikmalaya bakal tutup dan tahun ini tidak membuka PPDB lagi. Ada 40 siswa tersisa dari kelas XI dan XII yang harus pindah ke sekolah baru.

Dari informasi yang dihimpun Radar, beberapa orang tua siswa SMK Periwatas Tasikmalaya diminta untuk mengurus kepindahan anak-anaknya. Pasalnya, sekolah tidak akan melanjutkan opeasional pembelajaran.

Pengurus Harian Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Periwatas, Diana Sari Laksana ST mengakui bahwa lembaga pendidikan yang dinaunginya akan berhenti beroperasi. Sehingga pihaknya tidak lagi membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Iya, sudah mau kami proses untuk ditutup,” ungkapnya kepada Radar, (26/6/2023).

Baca Juga:Pertama Kalinya! Kota Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Event Resmi Drag Race Mobil, Trek Pakai Landasan Pesawat TerbangTEGA! Wanita Lansia di Tasikmalaya Diikat, Mulut Disumpal, Kepala Dibenturkan dan Diancam Akan Dibunuh Oleh Maling, Pelaku Sudah Diamankan Polisi

Soal alasannya, dia menjelaskan banyak faktor yang membuat keputusan tersebut diambil. Salah satu faktor utamanya yakni jumlah siswa yang sedikit di mana saat ini pihaknya memiliki 12 siswa kelas XII dan 28 siswa kelas XI. “Saat ini totalnya hanya 40 siswa,” ujarnya.

Selain memiliki siswa sedikit, sebagian dari mereka pun masih menunggak pembayaran. Hal itu tentunya membuat keuangan sekolah semakin tidak sehat.

Disinggung masih adanya harapan di tahun ajaran baru, menurutnya animo masyarakat atau siswa untuk masuk ke SMK swasta menurutnya sangat kurang. Sehingga pihaknya pesimis ketika melanjutkan pun tidak akan membaik.

“Kami tidak mau spekulasi dan memilih sudahi saja, sekarang kan animonya banyak ke negeri,” katanya.

Dengan sedikitnya siswa, secara otomatis keuangan sekolah pun tidak sehat. Bahkan untuk menutupi biaya operasional saja sangat berat. “Sudah tidak rasional untuk berlanjut,” ucapnya.

Hal ini pun tentunya membuat proses pembelajaran siswa menjadi tidak maksimal. Dari pada ke depannya jadi berdampak negatif kepada siswa, menurutnya penutupan sekolah merupakan langkah yang terbaik. “Ini juga demi kebaikan semua, termasuk siswa,” katanya.

Penutupan ini hanya berlaku pada lembaga pendidikannya saja, yakni SMK Periwatas. Sementara Yayasan masih akan tetap dipertahankan meski belum ada rencana membuka sekolah lagi. “Belum ada kepikiran mau buka lagi, memang kalau tayasan tidak ditutup,” imbuhnya.

0 Komentar