Siap Demi Tasikmalaya

TASIK, RADSIK – Beberapa figur non partai yang layak diusung pada Pilkada 2024 angkat suara. Mereka siap maju di pilkada jika ada peluang dan partai politik yang mengusungnya.

Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam MSi menilai sah-sah saja kalau ada yang menilai layak diusung menjadi calon bupati atau wakil bupati pada Pilkada 2024. “Kami sangat berterima kasih kepada yang telah mengusung saya. Insyaallah siap kalau pengusungnya betul-betul didasari dengan tanggung jawab dan berdasarkan kriteria, juga ada restu dari keluarga,” ungkap Atam kepada Radar, Senin (30/1).

Sejauh ini, KH Atam mengaku tidak ada niat maju pada Pilkada 2024. Namun jika ada masyarakat atau partai yang mendorong dengan rasa tanggung jawab untuk kemajuan dan pembangunan daerah, termasuk ada restu keluarga maka akan mempertimbangkannya.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Mantan Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya Deden Nurul Hidayat mengatakan atas wacana yang dimunculkan oleh pengamat politik sekaligus akademisi tentu berterima kasih atas penilaian tersebut.

Menurut dia, dengan adanya kontestasi Pilkada 2024, merupakan momen strategis setelah pilpres dan pileg. Tentu menjadi rangkaian selanjutnya bagi seseorang, yang mempunyai hak untuk dipilih dan memilih.

Deden mengaku sebagai mantan ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya saat ini aktif di Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), kader Nahdlatul Ulama (NU) dan LPM tentunya mempunyai keinginan.

“Saya mempunyai keluarga dan teman kolega sekiranya Allah memudahkan jalan bagi saya, syariatnya melalui istikharah saya dan restu dukungan keluarga dan pandangan tokoh, kenapa tidak untuk kemaslahatan umat,” ungkap Deden.

Artinya, kata dia, untuk mekanisme dalam pemilihan pemimpin ada dua jalur baik lewat parpol atau independen, sudah menjadi dua alternatif bagi seseorang untuk maju sebagai bakal calon. “Saya belum memikirkan melalui jalur mana, jika ada kesempatan maju. Namun untuk jalur partai politik sudah ada pertimbangan tertentu,” ujar dia.

Dia menyebutkan, tren calon eksternal atau internal di partai politik siapapun harus mempunyai kesempatan. “Saya pikir di Pilkada 2024 generasi muda bisa berkiprah tampil memimpin di Kabupaten Tasikmalaya. Pemerintah atau kepemimpinan saat ini sudah baik, tentu ke depan lebih baik lagi,” jelas dia.

“Jika ada dari partai meminang atau memerlukan, dia akan mengucapkan bismillah sebagai warga Kabupaten Tasikmalaya, jika Allah memberikan jalan syariatnyanya menjadi calon bupati/wakil bupati di pilkada untuk kemaslahatan dan kemajuan Kabupaten Tasikmalaya,” kata dia, menjelaskan.

Mantan Ketua STIA YPPT Priatim Dr Ani  Heryani SSos MSi mengatakan, sebagai  bentuk pengabdian dari warga negara yang baik, siap jika didorong oleh masyarakat termasuk oleh partai politik untuk maju di Pilkada 2024. “Sebagai warga negara yang baik saya  siap. Tenaga dan pikiran saya jika diperlukan untuk Kabupaten Tasikmalaya  bahkan negara pun harus siap,” ungkap Ani.

Menurut dia, dalam bentuk partisipasi  politik bisa bermacam-macam. Yaitu bisa dengan menyampaikan ide dan gagasan  yang  dapat dituangkan dalam kebijakan pun itu lebih mengenai lagi.  “Sesuai dengan keilmuan saya (Doktor Ilmu Sosial dan Politik Unpad Lulus Tahun 2009) lebih mengkhususkan  dalam kebijakan publik, human capital dan gender,” kata dia.

Dia menambahkan, perhatian kepada  kebijakan dan pemberdayaan perempuan, secara akademis dapat dilihat dalam Google Scholar. “Google Scholar saya dan juga kebijakan yang pernah saya terlibat sebagai tenaga ahlinya,” ujar dia.

Untuk terjun ke dunia politik, tambah dia, sebenarnya bukan hal yang baru untuknya karena dulu pernah menjadi anggota partai politik. “Di tahun 1999 saya pernah menjadi calon legislatif dan posisi saya di parpol pernah menjadi bendahara umum,” ungkap dia.

Pada saat pembentukan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), jelas dia, di Kabupaten Tasikmalaya dirinya pernah menjadi dewan pakar. Kemudian, tahun 2006 pertama kali  pilkada langsung Pilkada Bupati Kabupaten Tasikmalaya dirinya adalah  anggota panitia pengawas kabupaten  dan tahun 2008 pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang dilaksanakan pertama kali secara langsung.

“Saya dipercaya sebagai ketua panitia pengawas Kabupaten Tasikmalaya. Dan  Alhamdulillah dapat mewakili kaum perempuan karena pada saat itu di  seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat hanya ada dua ketua Panwas perempuan,” paparnya.

“Saat ini saya salah satu Presidium KAHMI Kabupaten Tasikmalaya, di organisasi perempuan  saya  pembina  TULIP (Teras Untuk Literasi Perempuan). Aktivitas saat ini turut mengawal para perempuan yang aktif di parpol maupun di organisasi perempuan lainnya untuk  mempersiapkan diri aktif dalam proses pengambilan keputusan,” ujarnya, menambahkan.

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Tasikmalaya H Suryana mengaku cukup sedikit kaget disebut kembali layak maju di Pilkada 2024. “Saya berterima kasih jika ada pihak atau orang seperti pengamat yang menilai dirinya layak maju sebagai bakal calon di pilkada dari non partai politik,” kata dia, menjelaskan.

Dia mengaku, jika ada partai politik yang mendorong atau mengusungnya sebagai bakal calon untuk di pilkada, dirinya akan mempertimbangkannya terlebih dahulu. “Insyaallah akan dipertimbangkan,” ungkap mantan Kasubag Tata Usaha (TU) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya ini.

Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tasikmalaya Drs Yusep Yustisiawandana MM mengaku belum berpikir terlalu jauh tentang politik atau pilkada. Dia mengaku masih fokus terhadap pekerjaannya sebagai PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. “Masih terlalu dini mewacanakan pilkada saat ini. Karena hasil pileg dan pilpres akan ada korelasinya dengan pelaksanaan pilkada tersebut,” ujar mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DPUTRLH) Kabupaten Tasikmalaya ini.

Dia menyebutkan, jika ada partai politik yang mencoba berkomunikasi atau mendukung serta mendorong dirinya maju di pilkada, jelas belum siap. “Eggak lah, masih fokus kepada pekerjaan sebagai ASN. Belum kepikiran, masih konsen menyelesaikan tugas dulu sebagai PNS/ASN sampai awal Maret tahun depan,” ungkap dia.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengaku kaget dan merasa tersanjung dengan apa yang disampaikan oleh pengamat terhadapnya yang disebut salah satu figur yang layak maju di Pilkada 2024.

“Saya mengucap terima kasih dan merasa tersanjung dengan asumsi yang disampaikan pengamat tersebut. Hanya ini di luar ekspektasi saya,” ungkap Ato.

Menurut dia, saat ini masih fokus terhadap pekerjaannya sebagai ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya dan Presidium Tasik Utara. “Di dalam pikiran saya hari ini masih menjadi ketua KPAID, bisa memberikan Kabupaten Tasikmalaya menjadi kabupaten layak dan aman untuk anak,” paparnya.

Kemudian, lanjut dia, sebagai ketua Presidium Tasik Utara, berpikir bagaimana agar Daerah Otonomi Baru (DOB) Tasik Utara bisa berjalan cepat dan baik. “Menjawab yang diinginkan masyarakat kepada kami. Terkait maju belum terpikirkan dan masih di luar ekspektasi. Saya masih berkonsentrasi pada KPAID dan Presidium Tasik Utara,” ujarnya, menambahkan.

Istri Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Hj Lina Ruzhan mengaku sangat senang disebut layak maju di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya untuk tahun 2024 nanti. “Satu sisi alhamdulillah senang banget tentu saja, artinya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya masih banyak yang mengenal saya. Meskipun saya jarang keliling di Kabupaten Tasikmalaya,” ungkap Lina.

Karena, kata dia, tugasnya saat ini sebagai istri wakil gubernur harus mendampingi Uu Ruzhanul Ulum orang nomor dua di Jawa Barat, jadi bukan hanya berkeliling di Kabupaten Tasikmalaya saja.

Saat ditanya jika ada partai politik yang mengusung dan mendukung maju di pilkada? Lina mengaku belum berpikir atau mengarah ke arah sana atau ada izin dari suaminya Uu Ruzhanul Ulum.

“Sepertinya untuk saat ini saya tidak berminat untuk kalaupun ada yang mengajak. Kalau saya tergantung dari izin Pak Uu. Kalau ada parpol yang komunikasi, terus Pak Uu mengizinkan, kenapa tidak. Kalau tidak ada izin, bisa seperti sebelumnya,” ujar dia.

“Jika partai mendukung, kalau suami tidak, mana bisa. Adapun jika suami mendukung, insyaallah, partai akan melirik. Yang jelas ada izin dari suami dulu. Berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang ingat dan banyak yang menyapa,” ujar dia. (dik)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!