Si Hijau yang Membawa Kesejahteraan, Desa Tanjungpura Jadi Sentra Selada Hidroponik di Jawa Barat

Desa
Kepala Desa Tanjungpura Ujang Hartono menunjukkan selada hidroponik yang siap panen. Saat ini, Desa Tanjungpura menjadi penghasil selada terbesar di Jawa Barat. (Lisna Wati / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

“Maka dari 1.000 pot selada itu mampu menghasilkan omzet Rp 2 juta, dengan laba bersih Rp 1.650.000. Itu pendapatan per 20 hari,” katanya.

Maka tak heran jika warga Desa Tanjungpura akhirnya kompak budidaya selada. Bahkan, hijaunya cuan selada ini menarik minat petani dari desa lain untuk bergabung pada kelompok hidroponik Desa Tanjungpura.

“Saat ini telah bergabung bersama kami petani dari Kecamatan Sukahening, Pagerageung, Cineam, bahkan Kabupaten Ciamis. Sehingga total lahan budidaya selada kelompok kami mencapai 3,5 hektar,” katanya.

Baca Juga:Jangan Dilepas, Ini Fungsi Penting dari Spakbor Sepeda MotorSDN Citapen Tasikmalaya Siap Gelar ANBK dengan Sarana Lengkap

Ujang mengatakan, mereka tertarik bergabung dengan kelompok Desa Tanjungpura karena sudah punya sistem jadwal tanam sehingga setiap hari kelompoknya bisa panen dan langsung diserap pasar.

Tak hanya menguntungkan petani, budidaya selada hidroponik ini membawa berkah untuk semua masyarakat desa, karena tercipta banyak lapangan pekerjaan. “Dari mulai pemuda hingga ibu-ibu diberdayakan. Ada tim panen mulai dari tim petik hingga packing. Ada tim pembuat media tanam hidroponik dari talang air dan lain-lain,” katanya.

Selain itu, setiap panen, penghasilan dari budidaya selada ini dipotong zakat terlebih dahulu, lalu masuk Baznas dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat desa yang kurang mampu. “Sehingga semuanya mendapatkan berkah dari budidaya selada ini,” katanya.

Ujang menjelaskan, ia menanamkan mindset maju dan mandiri kepada warganya. Artinya, masyarakat jangan hanya menunggu bantuan sosial dari pemerintah saja, tapi harus ikhtiar. Terlebih potensi rupiah terbuka lebar di Desa Tanjungpura. “Akhirnya warga mulai melek dan mau berpikir maju,” katanya.

Hasilnya, kata ia, selada produksi masyarakat Desa Tanjungpura ini dilirik banyak buyer. “Desa Tanjungpura ditawari menjadi mitra developer oleh beberapa daerah di Jawa Barat. Bisa dibilang Desa Tanjungpura saat ini menjadi sentra selada di Jawa Barat. Makanya dengan banyaknya permintaan ini kami sedang fokus peningkatan produksi 1 ton per hari. Mimpi kami menjadi sentra selada terbesar se-Indonesia,” ujarnya.

0 Komentar