Sepeda Motor Pimpinan Ponpes Darul Falah Sukaratu Dicuri, Pelaku Bermodus Tawarkan Bantuan Pembangunan Masjid di Kabupaten Tasikmalaya dan Hipnotis Santri, Berikut Koronologis Lengkapnya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sepeda motor Pimpinan Ponpes Darul Falah Sukaratu dicuri. Pelaku bermodus akan memberikan bantuan.

Motor Honda PCX bernopol Z 4034 IO, milik Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dibawa kabur dua orang pelaku yang diduga suami istri, Minggu (12/11/2023).

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Falah Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, KH Dede Solahudin SPdi menjelaskan, kronologi awalnya bahwa pelaku menghubunginya dan sama sekali tidak dikenal.

“Ketika dijawab teleponnya, pelaku merupakan seorang laki-laki yang mengaku memiliki tujuan untuk bersilaturahmi dan ingin mengobati istrinya,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Kronologi Lengkap Sepeda Motor Pimpinan Ponpes Darul Falah Sukaratu Dicuri

Pada saat menerima telepon, Dede pun menjelaskan dirinya buka yang suka mengobati dan bukan merupakan seorang dokter juga. Setelah itu, pelaku mengalihkan pembicaraan.

“Bahwa ibunya telah meninggal dunia dan ada sebuah amanah dari ibunya bahwa tanah milik ibunya itu akan dijadikan masjid dan sekarang sudah terjual dengan harga Rp 350 juta,” ujar dia.

Baca Juga: Senggol Dong!! Motor Listrik Uwinfly T5 Nih Bos, Cuma Rp 2.000 Bisa Tempuh 80 Kilometer Lho

Kemudian, Dede pun mengiyakan meskipun dari awal sudah menaruh curiga, karena tidak kenal sama sekali. Waku itu pelaku menelepon pada hari Jumat (10/11/2023) rencana mau datang ke pesantren, namun dia tidak datang. “Kemudian menelepon lagi, insyaallah berangkat hari Sabtu (11/11/2023) dari Bandung katanya,” ucap dia.

Namun, Dede pun menjawab jika Sabtu kondisinya sibuk. Sebab, banyak kedatangan tamu, seperti dari forum ormas islam, dari orang tua wali santri dan lain sebagainya.

“Pelaku mengaku bingung, ini untuk menyalurkan uang yang Rp 350 juta yang merupakan amanah dari orang tuanya bagaimana,” kata Dede, menjelaskan.

Namun, ketika sebelum memasuki waktu magrib, pelaku sudah datang bersama istri dan anaknya yang masih kecil. Karena mepet masuk waktu magrib, maka ngobrol pun hanya sepintas saja. Membahas soal urusan amanah dari orang tua pelaku tersebut.

“Saya bergegas ke masjid. Namun, pelaku tersebut, meminta solat di rumah dan kalau bisa di kamar kosong. Tak lama kemudian, diberikanlah kamar kosong yang ada toiletnya. Saya saat itu khusnudzon saja, meskipun sebetulnya ada sedikit kecurigaan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *