Sensasi Berbeda Rasa Nostalgia, Potong Rambut di Alun-Alun Kota Tasikmalaya

Pangkas rambut gratis, alun-alun kota tasikmalaya
Warga sedang pangkas rambut dengan bayar seikhlasnya atau gratis di Alun-alun Kota Tasikmalaya, Jumat (27/9/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dewasa ini mayoritas warga biasa memotong rambut di tempat pangkas, barber shop atau salon dengan ruang tertutup. Sehingga akan berbeda sensasinya ketika hal tersebut dilakukan di ruang terbuka atau tempat umum.

Seperti yang terjadi di Alun-alun Kota Tasikmalaya di mana tersedia praktik jasa pangkas rambut, Jumat (27/9/2024). Di mana warga bisa potong rambut dengan tarif sesukanya, bahkan gratis.

Situasi tersebut mengingatkan era 2000’an ke belakang di mana ruang publik seperti alun-alu tukang cukur rambut kerap membuka lapak di bawah pohon. Namun untuk saat ini pemandangan tersebut terbilang sangat jarang terjadi.

Baca Juga:Videonya Menyebar, Diduga Pengedar Narkoba Diciduk Dekat Kampus di TasikmalayaYusuf: Kita Ingin Orang Tua di Kota Tasikmalaya Senang dan Nyaman di Masa Senja!

Aktivitas tersebut merupakan program Jumat berkah dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Talita Indonesia. Di mana mereka membuka jasa potong rambut dengan bayaran seikhlasnya.

Pimpinan LPK Talita Indonesia, Elisa Tri Wahyuni mengatakan pihaknya sudah biasa melakukan kegiatan sosial potong rambut cuma-cuma. Namun biasanya menyasar kelompok masyarakat tertentu. “Misal kita potong rambut ODGJ atau lainnya, baru kali ini kita buka jasa di ruang publik,” ungkapnya kepada Radartasik.id.

Pihaknya pun memberdayakan anak-anak didiknya yang didorong untuk bisa usaha mandiri. Mereka adalah peserta pelatihan gratis yang berasal dari keluarga prasejahtera di Kota Tasikmalaya. “Alhamdulillah dari mereka sudah ada yang buka jasa kecil-kecilan di teras rumah,” katanya.

Di samping itu, pihaknya juga ingin menanamkan jiwa sosial kepada anak-anak didiknya. Karena selain mencari profit, mereka juga sewaktu-waktu harus bisa berbesar hati untuk membantu warga dengan keterampilan yang dimiliki. “Jadi tidak melulu soal bisnis,” terangnya.

Pantauan Radar, warga yang potong rambut di tempat itu cukup variatif secara usia. Dari anak-anak pelajar sampai orang tua yang yang sedang beraktivitas di kawasan alun-alun.

Salah satunya Agus Patah (39), juru parkir di kawasan Dadaha yang mengaku baru pertama kali potong rambut di ruang terbuka. Dia merasakan sensasi yang berbeda dan cukup puas dengan hasil potong rambutnya. “Memang enak di alam terbuka seperti ini, tapi agak malu kalau dilihatin banyak orang,” selorohnya.(rangga jatnika)

0 Komentar