SDN Babakan Goyang Tasikmalaya Tanamkan Budaya Literasi Anak Sejak Dini

SDN Babakan Goyang Tasikmalaya Tanamkan Budaya Literasi Anak Sejak Dini
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID- Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah program praktik budaya yang terus dijaga oleh SDN Babakan Goyang, Kota Tasikmalaya. Didampingi guru, 251 siswa itu terbiasa meluangkan waktu 15 menit setiap pagi untuk membaca buku sebelum pelajaran dimulai.

Guru penggerak GLS Euis Fitriani mengatakan, program unggulan sekolahnya itu semula merupakan rujukan dari program pemerintah. Namun, ia merasa perlu melanggengkan budaya literasi pada anak sejak duduk di bangku sekolah dasar.

“Awalnya memang dari pemerintah, ada yang namanya WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge) di Jawa Barat tahun 2017. Diadopsi oleh SDN Babakan Goyang jadi GLS,” terangnya.

Baca Juga:Guru Penggerak Garda Terdepan Implementasi Kurikulum MerdekaDua SMA Negeri di Kota Tasikmalaya Diisi Plt, Dadan Sudrajat Dilantik Jadi Plt Kepala SMAN 8 Tasikmalaya

“Untuk mengurangi minat anak kepada gadget dan menumbuhkan literasi anak terhadap buku,” kata Eusi menambahkan.

Berbeda dengan GLS, SDN Bagoy ini juga memiliki program literasi lain yatu Readaton atau Read Maraton (membaca secara maraton). Seluruh warga sekolah akan membaca di waktu dan tempat yang sama, setiap satu bulan sekali di hari Sabtu.

“Kita berkomitmen ingin melanjutkan kembali program GLS ini. Ada program yang tiap hari yaitu GLS, ada juga Readaton. Nantinya juga ada duta literasi setiap kelasnya, kita kumpulkan dan dibimbing lagi yang 15 itu,” lengkap Euis.

Selesai membaca 15 menit, siswa dibiasakan untuk menuliskan kembali tentang buku yang ia baca dalam secarik kertas dan ditempel di Pohon Geulis yang dibuat di belakang ruang kelas.

Siswa yang membaca paling banyak, akan terpilih menjadi Duta Literasi dan dibimbing oleh guru penggerak agar bisa mengikuti kompetisi di bidang literasi.

Namun, tidak hanya di bidang literasi sekolah yang punya visi untuk mewujudkan generasi yang berakhlak mulia ini, juga terbiasa melakukan program religius seperti salat duha yang rutin dilakukan setiap hari jumat.

Program itupun terjadwal dengan diselingi kultum, hingga baca Al-Quran di setiap pekannya. (Ayu Sabrina)

0 Komentar