SDN 3 Gununglipung Tasikmalaya Cegah Bullying di Lingkungan Sekolah

SDN 3 Gununglipung
Siswa dan guru SDN 3 Gununglipung Tasikmalaya menyimak pemateri dari Polisi RW Polres Tasikmalaya Kota tentang pencegahan dan bahaya bullying di sekolah.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SDN 3 Gununglipung Tasikmalaya menggelar sosialisasi Stop Bullying di lingkungan sekolah dengan menghadirkan narasumber dari kepolisian Polres Tasikmalaya, Sabtu (18/11/2023).

Dalam kegiatan tersebut hadir para guru, siswa dan orang tua siswa di lingkungan SDN 3 Gununglipung. Tujuan kegiatan sosialisasi tersebut agar siswa dan seluruh stakeholder di sekolah tahu bahaya, dampak serta jenis bullying atau perundungan ini.

Kepala SDN 3 Gununglipung Tasikmalaya Euis Dahniati SPd mengatakan, tujuan diadakannya sosialisasi Stop Bullying ini untuk memberikan pemahaman lebih luas kepada siswa tentang bahaya dan dampak perundungan.

Baca Juga:SMA Al-Muttaqin Raih Perunggu di Olimpiade Penelitian Siswa IndonesiaSDN Galunggung Kota Tasikmalaya Gudangnya Siswa Berkualitas dan Unggul

“Pemahaman bagi semua stakeholder di lingkungan SDN 3 Gununglipung yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, orang tua dan siswa untuk lebih tahu tentang apa itu bullying, termasuk semua ruang lingkupnya, jadi harus paham,” terang Euis, kepada Radar.

Menurutnya, kegiatan sosialisasi program Stop Bullying ini dihadiri oleh guru-guru, siswa dan orang tua. Termasuk dihadiri oleh narasumber dari Polisi RW Polres Tasikmalaya Kota.

“Pemateri dari Polres Tasikmalaya Kota menyampaikan tentang Undang-Undang Perlindungan Anak, kemudian jenis bullying dan dampak serta bahayanya. Jadi bentuknya bisa berupa fisik, verbal dan psikis bullying ini,” jela dia.

Seperti dicontohkan, kata dia, bullying berupa verbal seperti saling ejek dan mencela, dari hal-hal ringan bisa mengarah ke perundungan. Jadi sangat berbahaya dampaknya.

“Ketika dilakukan bullying ini akan berakibat fatal terhadap perkembangan mental siswa. Jadi ketika pemateri menyampaikan, anak-anak juga paham dan tahu akan bahaya perilaku bullying,” paparnya.

Dia menyampaikan, dalam sosialisasi yang disampaikan pemateri ini, anak-anak aktif dan bertanya kepada pemateri dan paham apa yang dijelaskan.

“Jadi anak sudah tahu mana yang tidak boleh dilakukan. Dengan adanya program Stop Bullying ini baik guru, siswa dan orang tua lebih paham. Jadi perilaku bullying ini timbul awalnya bisa terjadi di sekolah,” paparnya.

Baca Juga:Penuh Kehangatan, Nurhayati Nobar Wayang Bersama Warga TasikmalayaSD IT Al Istiqomah Hj Aminah Kota Tasikmalaya Berbagi Pemahaman Kurikulum Merdeka

Dia berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini, jangka pendeknya siswa mengetahui jenis atau perilaku bullying yang tidak boleh dilakukan. Termasuk bahaya dan dampaknya.

0 Komentar