SDN 1 Cikalang Tasikmalaya Ciptakan Siswa Religius dan Kompetitif

SDN 1 Cikalang Tasikmalaya Ciptakan Siswa Religius dan Kompetitif
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Setiap Jumat pagi, ratusan siswa di SDN 1 Cikalang Kota Tasikmalaya melakukan salat Duha bersama guru di halaman sekolah.

Kegiatan itu dilakukan guna menciptakan kesadaran spiritualitas anak. Tak hanya itu, kebiasaan belajar tepat waktu dan mengejar prestasi juga turut diterapkan dalam pendidikan di sekolah ini.

SDN 1 Cikalang memiliki visi Berlandaskan Iman dan Taqwa Terwujudnya Insan, Ekosistem Sekolah Berkarakter, dan Budaya Lingkungan yang Unggul pada Tahun 2025. Adapun misi mencapai tujuan itu, dilakukan dengan pembentukan karakter anak yang beretika dan berlandaskan keagamaan.

Baca Juga:Jangan Khawatir Berlebihan, Berikut 6 Tips Mengendalikan OverthinkingVivo Y17s Harga Rp 2 Jutaan, Fitur Mumpuni, Cek Speknya!

Tak hanya menciptakan lingkungan sekolah yang religius, siswa juga dipacu untuk punya rasa kompetitif sejak dini. Hal itu diterangkan Kepala SDN 1 Cikalang Bangbang Hermana.

“Kita sudah memasuki ANBK, Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi. Yang menjadi garapan pokok, literasi, numerasi, yang paling mendasar. Kebanyakan kita lemah di numerasi, sebab kurikulum sekolah dasar itu segala dimasukkan,” paparnya.

“Meski begitu, guru-guru di kami banyak yang sudah kompeten tinggal bagaimana mencoba menerapkan metode yang ada seperti Gasing. Nah itu tinggal diimplementasikan dengan optimal,” kata Bangbang.

Sekolah yang memiliki 183 siswa ini dengan 12 guru ini, membangun misi dengan menciptakan sekolah sebagai rumah kedua tempat kepedulian dan kemampuan diasah dengan optimal.

“Kita Alhamdulillah bisa menemukan calon-calon bakat, kita bimbing dengan sebaik-baiknya. Rata-rata siswa ini bukan yang bermental kuat tadinya, tapi kita akan dorong dan yakinkan bahwa dia bisa. Ketika ibu guru menunjuk kalian untuk tampil, ibu akan siap mendampingi kalian,” terang Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Ika Nuraidah.

“Masalah menang atau tidak itu bonus, yang penting itu prosesnya dan itu tidak akan sia-sia. Seperti, latihan Pildacil dan Tahfiz Qur’an itu tidak akan sia-sia semuanya akan terus mengalir pahalanya,” timpal Wali Kelas 6 Rika Kurniawati.

Kedua guru itu juga sepakat menginginkan siswa yang tampak pendiam dan pemalu, dapat menunjukkan bakatnya dengan percaya diri. Masuk peringkat 10 besar dalam perlombaan adalah target yang minimal bisa dijadikan patokan siswanya dalam berkompetensi.

0 Komentar