Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Akibat TPAS Purbahayu Pangandaran Ditutup Sementara

Sampah Menumpuk
Tumpukan sampah di sekitar Objek Wisata Pantai Pangandaran. Penumpukan terjadi akibat TPAS Purbahayu ditutup sementara. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pengiriman sampah ke TPAS Purbahayu mulai terganggu. Sampah menumpuk di sejumlah lokasi.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Kabupaten Pangandaran Wagiso mengatakan, pengiriman sampah ke TPAS Purbahayu terpaksa dihentikan sementara.

Hal itu dampak dari terbakarnya TPAS Purbahayu. “Iya mulai hari ini dihentikan sementara,” ungkapnya, Senin 6 November 2023.

Baca Juga:Anak di Garut Tega Habisi Nyawa Teman Sendiri, Penyebabnya Sakit Hati Gegara Hal IniSeleksi Berbayar Tim Persigar Garut Menuai Reaksi, Netizen Merasa Aneh

Menurutnya, penghentian sementara berdasarkan permintaan dari masyarakat, yang khawatir kebakaran bisa terus melebar. “Padahal kami sudah menyiapkan lahan sementara waktu kemarin-kemarin, tapi warga maunya dihentikan dulu,” ucapnya.

Akibatnya, kata dia, sampah menumpuk di beberapa titik karena belum juga diangkut. “Ya mau bagaimana lagi, mungkin sementara belum diangkut kesini dulu,” jelasnya.

Dia pun akan mencari solusi terkait permasalahan sampah itu. “Mudahan-mudahan dalam satu minggu ini ada solusi, syukur-syukur kalau turun hujan,” katanya.

Menurut Wagiso, api di TPAS Purbahayu masih menyala dan petugas tidak henti berusaha memadamkanya. “Dari BPBD, DLHK, pemadam kebakaran, masyarakat, semua ikut turun,” jelasnya.

Sampah Menumpuk Sebabkan Api Sulit Padam

Kata dia, hujan yang turun beberapa hari lalu ternyata tidak begitu berdampak pada kebakaran itu. “Hujannya juga sebentar, jadi tidak begitu berdampak,” terangnya.

Wagiso mengatakan, tebalnya sampah menumpuk membuat mereka kesulitan memadamkan. “Sampah ini sudah belasan tahun mungkin, dari zaman Ciamis dulu,” ucapnya.

Warga sekitar Darsum mengatakan asap masih masuk ke pemukiman warga. “Masih, pada malam hari saja,” katanya.
Sejauh ini belum ada masyarakat yang terkena penyakit pernafasan. “Mudah-mudahan jangan ada,” jelasnya. (*)

0 Komentar