Rusa di Pantai Pangandaran Jadi Suka Makanan Gurih, BKSDA Ingatkan Para Wisatawan

rusa di pantai pangandaran
Seekor rusa sedang berkeliaran di sekitar Pantai Pangandaran, Jumat, 27 September 2024. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pemandangan rusa yang berkeliaran di Pantai Pangandaran mungkin terlihat biasa bagi wisatawan. Namun, menurut pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), fenomena ini merupakan sesuatu yang tidak wajar.

Perilaku rusa di Pantai Pangandaran yang tidak lazim tersebut disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan akibat pemberian makanan dari wisatawan.

Anggota Resort BKSDA Kabupaten Pangandaran, Hadiat Kelsaba, mengungkapkan bahwa rusa-rusa di kawasan Cagar Alam Pangandaran kini telah mengalami ketergantungan pada makanan manusia.

Baca Juga:Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Pangandaran Tinggi, Waspada di Dua Jalur Rawan IniTega! Seorang Ibu di Pangandaran Buang Bayi ke Keranjang Anyaman, Tak Ingin Diketahui Suami

Dia menjelaskan bahwa ketika rusa terbiasa mengonsumsi makanan manusia yang memiliki rasa asin, gurih, atau manis, hal itu akan membuat mereka lebih menyukai makanan tersebut dibandingkan makanan yang ada di habitat aslinya.

Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi rusa, tetapi juga berdampak pada perilaku monyet ekor panjang yang sering berkeliaran di sekitar pantai dan menerima makanan dari pengunjung, seperti kacang.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak BKSDA telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan memasang papan imbauan agar pengunjung tidak memberikan makanan kepada rusa maupun monyet.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan pola makan alami hewan-hewan tersebut dan mengurangi ketergantungan mereka terhadap makanan manusia.

Meski begitu, upaya tersebut masih belum sepenuhnya berhasil, karena rusa dan monyet terus keluar dari kawasan cagar alam dan mendekati area wisata.

Hadiat menambahkan bahwa BKSDA juga telah membangun pagar pembatas dan melakukan penggiringan hewan-hewan tersebut kembali ke dalam cagar alam.

Namun, ketergantungan yang sudah terbentuk begitu kuat membuat rusa dan monyet tetap berusaha kembali keluar dari kawasan konservasi untuk mencari makanan yang diberikan oleh manusia.

Baca Juga:Bawaslu Selidiki Dugaan Mobilisasi Siswa SMA Dukung Calon di Pilkada Kabupaten PangandaranKarinjing Forest, Wisata Alternatif untuk Camping Ground di Pangandaran

Lebih parahnya lagi, rusa sering terlihat memakan sampah plastik yang didapat dari tong sampah atau kontainer, yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka.

Pemberian makanan kepada rusa dan monyet memang menarik perhatian wisatawan dan menjadi atraksi tersendiri. ”Menjadi daya tarik wisatawan, jadi sebuah atraksi, tapi menimbulkan efek buruk,” ungkap Hadiat kepada Radartasik.id, Jumat, 27 September 2024.

Perilaku hewan yang berubah tidak hanya merugikan mereka, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat setempat.

0 Komentar