Revitalisasi Setengah Hati

MANGKUBUMI, RADSIK – Tahap pertama revitalisasi objek wisata Situ Gede belum sampai 50% dari rencana. Untuk kelanjutannya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum bisa memberi kepastian waktu. Sebagaimana diketahui, tahap pertama revitalisasi Situ Gede baru sebatas pembenahan sempadan situ, tempat pedagang dan area makan atau balakecrakan. Pemerintah menerapkan konsep foodcourt versi lesehan.

Sabtu sore (14/1/2023) hasil pembangunan itu diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Wakilnya H Uu Ruzhanul Ulum. Hadir pula Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya beserta wakilnya Hj Lina Marlina.

Di lokasi tampak hadir juga Danrem Tarumanegara Kolonel Inf Asep Sukarna, Kepala Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Dikki Ahmad Sidiq, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat KH Tetep Abdulatip dan M, PJ Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka  Virgowansyah beserta unsur Muspida dan Viman Alfarizi Ramadan.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Pada kesempatan itu Ridwan Kamil menyampaikan Situ Gede merupakan salah satu objek wisata yang butuh pembenahan. Hal itu telah dimulai oleh pemerintah saat ini.

“Dari dulu sudah terkenal sebagai objek wisata, hanya saja kurang tertata,” ucapnya.

Dia berharap pembenahan itu bisa dapat menjadi daya tarik Situ Gede untuk wisatawan.

Sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Tasikmalaya dan ekonomi masyarakat bisa meningkat. “Sehingga ekonomi maju, kemiskinan berkurang,” imbuhnya.

Sebelumnya, kondisi atap tempat balakecrakan sempat dikeluhkan karena terlalu tinggi. Hal itu dianggap tidak efektif untuk memayungi pengunjung dari terik matahari dan hujan. Menanggapi itu pria yang akrab disapa RK ini mengklaim hal itu bukan masalah. Sebab kondisi di lokasi tersebut tidak gersang. “Di sini kan kawasannya cukup rindang,” ujarnya.

Ada pun hasil peninjauan, RK menilai Situ Gede butuh sarana penginapan. Supaya pengunjung yang datang tidak hanya sekadar naik perahu dan makan saja. “Sayang kalau dinikmati oleh perahu dan makan saja. Tapi menginap juga,” katanya.

Kepala Dinas SDA Provinsi Jawa Barat Dikki Ahmad Sidiq mengatakan bahwa revitalisasi yang dilakukan di Siti Gede masih belum separuhnya dari perencanaan. Dari kebutuhan anggaran sesuai Detail Enginering Design (DED) senilai Rp 45 miliar, baru Rp 8 miliar yang dianggarkan dan direalisasikan. “Jadi baru sekitar 25 sampai 30 persen,” ucapnya.

Untuk tahap selanjutnya, tahun 2023 ini belum ada alokasi anggaran. Sementara untuk tahun 2024 juga baru sebatas harapan, karena harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan dan prioritas pembangunan pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Tergantung kebijakan fiskal kita,” ucapnya.

Kendati demikian, kapan pun revitalisasi tersebut berlanjut tidak berarti pembangunannya mangkrak. Karena kios-kios pedagang serta tempat balakecrakan bisa segera dimanfaatkan. “Jadi sudah bisa difungsikan dan bermanfaat juga,” katanya.

Soal desain atap tempat balakecrakan, Diki mengatakan kondisinya agak berbeda dari renacana. Karena desain awal atap tersebut terdapat tutup yang terpasang di sisi kiri dan kanan. “Nanti kita tutup sesuai dengan desainnya juga,” katanya.

Masalah lain dari penataan itu, kata dia, adalah soal keberlangsungan air Situ Gede yang saat ini mengandalkan aliran dari Sungai Cibanjaran. Situ Gede harus dijaga sebisa mungkin agar tidak kering ketika musim kemarau. “Masih harus ada upaya lebih terutama menangani kebocoran-kebocorannya, untuk mempertahankan debit air,” katanya.

Salah seorang pengunjung Situ Gede, Afni Sumarni (27) dari Gobras Tamansari mengakui revitalisasi membuat objeknwisata tersebut lebih baik. Karena secara kasat mata kondisinya menjadi lebih estetik. “Ya kalau dibanding sebelumnya, ini lebih baik,” ujarnya.

Namun dia berharap pembenahan fasilitas lainnya bisa dilakukan supaya lebih memberikan kenyamanan. Sehingga pengunjung tidak terfokus di satu area saja. “Atapnya dibenahi. Dibenahi tamannya. Termasuk jalannya juga diperbaiki,” harapnya. (rga)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!