Revitalisasi Pasar Pananjung Pangandaran Butuh Rp 80 Miliar, Target Direalisasikan Sebelum Masa Jabatan Bupati Habis

Revitalisasi Pasar Pananjung
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar Pananjung beberapa waktu lalu. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Revitalisasi Pasar Pananjung membutuhkan anggaran hingga Rp 80 miliar. Pemkab Pangandaran pun tengah berupaya mencari anggaran untuk rencana itu.

Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menyebut, revitalisasi Pasar Pananjung akan diupayakan sebelum masa jabatannya berakhir tahun 2024. Saat ini, pihaknya tengah mencari sumber anggaran.

“Saya sedang bergerak. Keliling. Agar pasar bisa dibangun 2024,” ungkapnya, Minggu 23 Juli 2023). Kata H Jeje Wiradinata, tahun 2024 masa jabatannya akan berakhir. Revitalisasi pun harus dimulai sebelum itu.

Baca Juga:Daftar Paket Body Rafting Green Canyon Pangandaran, Ada yang Lengkap dengan Home Stay dan MakanWarga Dusun Pangasinan Kota Banjar Butuh Saran Air Bersih, Selama Ini Andalkan Sumur Keruh

Ketika kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, H Jeje Wiradinata mengaku sempat membicarakan soal revitalisasi Pasar Pananjung.

“Kata Pak Zul (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan), asalkan tanah pemerintah untuk diusulkan masih bisa, ya nanti ada tindak lanjutnya,” kata bupati Pangandaran.

Revitalisasi Pasar Pananjung Terkendala Pandemi Covid-19

Menurut informasi, sebelumnya Kabupaten Pangandaran akan mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk revitalisasi Pasar Pananjung, bersama Pasar Sehati Manado dan Pasar Borubudur.

Namun karena pandemi Covid-19, sehingga hanya satu pasar yang dapat. Saat ini, Pemkab Pangandaran berharap bantuan dari kegiatan Kementerian PU atas rekomendasi dari Kementerian Perdagangan.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, kebutuhan anggaran untuk revitalisasi Pasar Pananjung sekitar Rp 80 miliar.

“Kita pernah ajukan proposal ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tapi hanya Rp 15 miliar, itu tidak cukup,” ungkap Tedi Garnida.

Kemudian pihaknya pernah mengajukan ke Kementerian Perdagangan, namun saat itu anggarannya juga terbatas. “Untuk biaya relokasi saja harus ada Rp 6 miliar,” terangnya.

Baca Juga:Peminjam Tabungan Siswa Ternyata Ada yang Sudah Meninggal, Bagaimana Solusinya?Paguyuban Perahu Wisata Pangandaran Minta Woro-Woro Gencar Saat Wisatawan Membeludak, Antisipasi Kecelakaan

Kata dia, jika dipaksakan untuk dibangun saat ini tidak akan selesai. “Kemudian kalau pembangunannya bertahap, nanti kasihan ke pedagangnya,” ucapnya. (*)

0 Komentar