Alexander mendefinisikan pembangunan (development) sebagai proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Lebih jauh Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Sementara dalam perspektif Hak Asasi Manusia, pembangunan adalah salah satu cara memenuhi hak asasi manusia, dalam hal bernegara pembangunan adalah upaya pemerintah memenuhi hak masyarakat. Negara kita memiliki tujuan sebagaimana disebutkan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Perencanaan
Baca Juga:Ajarkan Mandiri dan Disiplin Lewat PermacaPendidikan Al-Qur’an Akan Dibuat Setara Sekolah
Proses pembangunan tentu tidak tiba-tiba. Semua harus direncanakan. Pemerintah pada setiap tingkatan, bahkan sampai lembaga-lembaga pelaksana teknis, menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Rencana Kerja Tahunan. Semua program harus memiliki benang merah ke dokumen perancanaan.
Perencanaan sebagaimana disampaikan pada https://www.vedantu.com/commerce/planning adalah setting an objective for a given time period, developing various strategies or methods to attain them, and then selecting the best possible alternatives from the various methods available. Menetapkan tujuan pada waktu yang ditentukan, membangun berbagai strategi atau metode utnuk mencapainya, dan memilih alternatif terbaik dari berbagai metode yang tersedia.
Perencanaan memiliki karakter berkontribusi untuk pencapaian tujuan, perencanaan meresap secara universal pada keseluruhan tingkat lembaga maupun individu, perencanaan selalu berkelanjutan, perencanaan memelukan pengambilan keputusan, dan perencanaan memerlukan pengalaman mental.
Perencanaan memiliki keterbatasan berupa kebutuhan untuk membuat rencana detail seringkali membawa dampak sulit mengubahnya, rencana kadang tidak bisa dilaksanakan pada lignkungan yang dinamis, rencana kadang mengurangi kesempatan berkreativitas, perencanaan kadang memerlukan biaya tinggi, sebagian data yang diperlukan dalam menyusun rencana kadang tidak ada sehingga perencana kadang menggunakan asumsi dan ini berdampak pada perencanaan tidak menjamin keberhasilan.