Puskesmas Gelorakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Puskesmas Gelorakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
KOMPAK. Puskesmas Cibalong bersama muspika, tokoh masyarakat dan kader posyandu kompak foto bersama usai kegiatan Fokus Group Diskusi (FGD), kemarin. Foto: Istimewa
0 Komentar

CIBALONG, RADSIK – Puskesmas Cibalong menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai salah satu upaya perbaikan sanitasi dasar untuk pencegahan stunting di Desa Parung Kecamatan Cibalong, Kamis (15/9/2022). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Muspika Cibalong serta tokoh masyarakat dan kader posyandu.

Kepala Puskesmas Cibalong Hj Leli Nurleli SST SKM MSi menjelaskan, kegiatan STBM ini dilaksanakan sebagai upaya identifikasi masalah kesehatan lingkungan. Kemudian, pemicuan STBM, pemecahan masalah bekerja sama dengan inovasi JIMAT di Puskesmas Pagerageung untuk pembuatan septic tank. Termasuk mengatasi masalah stunting terhadap anak. “Untuk tingkat stunting di Kecamatan Cibalong tahun 2021 lalu sebesar 24 persen, sedangkan di 2022 ini tercacat menurun bisa ditekan hingga 16 persen. Itu dari sasaran 1.700 lebih,” terang Leli kepada Radar, kemarin.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Ekspor Agustus Naik 9,71 PersenPemborong Harus Dievaluasi

Dia menambahkan, melalui STBM diharapkan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan bisa tercapai. “Karena program STBM ini memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku,” paparnya.

Sedangkan indikator output STBM, tambah dia, adalah setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).

Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Cibalong, Rina Nuraeni menambahkan, setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga. Menurut dia, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan seperti air, sabun dan sarana cuci tangan lainnya.

“Sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar,” ujarnya, menambahkan. (dik)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

0 Komentar