SUKARAME, RADSIK – Puskesmas Sukarame menggelar gerakan nasional aksi bergizi dengan memberikan tablet fe (zat besi) dan buah kepada para siswa-siswi di MAN 1 Tasikmalaya Pondok Pesantren KH Zainal Mustafa di Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame.
Kepala Puskesmas Sukarame Elin Suherlin mengatakan, gerakan nasional aksi bergizi terdiri dari paket kegiatan mingguan berupa aktivitas fisik olahraga bersama, makan bersama, edukasi gizi, serta konsumsi tablet tambah darah bersama untuk remaja putri usia SMP dan SMA.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Bupati Minta Pertahankan PrestasiTemuan BPK Harus Disikapi Serius
“Gerakan nasional aksi bergizi sebagai upaya pencegahan stunting melalui gerakan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD),” ungkap Elin kepada Radar, Minggu (30/10).
Dia menyebutkan, pemberian tablet tambah darah ini harus dibudayakan, termasuk aktivitas fisik bagi siswa-siswi SMP dan SMA, membiasakan sarapan melalui gizi seimbang sehingga dapat menghasilkan remaja putri yang sehat, berprestasi, tidak anemia dan melahirkan generasi yang sehat dan tidak stunting.
Selain itu, lanjut dia, implementasi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan program gerakan nasional aksi bergizi dapat diintegrasikan dengan TRIAS UKS. Yaitu pembinaan lingkungan sehat. Seluruh SLTP, SLTA, Tsanawiyah, Aliyah dan pondok pesantren diharapkan ikut melaksanakan kegiatan “Aksi Bergizi” secara rutin.
“Sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan “Aksi Bergizi” ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sektor,” katanya.
Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Sukarame Citra Pertiwi Putri menambahkan, dengan terselenggaranya kegiatan gerakan nasional aksi bergizi ini, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini kepada masyarakat. “Khususnya para peserta remaja siswa-siswi mengenai pentingnya menjalankan perilaku hidup sehat dan minum tablet tambah darah,” tambah dia.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan bisa dilakukan secara rutin setiap tahunnya, sehingga berbagai potensi buruk akibat kurangnya konsumsi tablet tambah darah dapat lebih diminimalisir. (dik)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!