Program Bakul Tasik Pemkot Tasikmalaya Diadopsi Badan Pangan Nasional

bakul tasik
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menyaksikan pelepasan petugas Bakul Asik usai upacara Hari Pahlawan di bale kota, Jumat (10/11/2023). foto: IST
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bakul Tasik bakal dijadikan pilot project program nasional. Program bagi-bagi makanan untuk orang kurang mampu Tasikmalaya (Bakul Tasik) yang diluncurkan Pemkot Tasikmalaya dinilai solutif dalam mereduksi berbagai persoalan.

Plt Kadinsos Kota Tasikmalaya Wawan Gunawan menjelaskan, program Bakul Tasik yang di-launching beberapa waktu lalu dengan bekerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya bakal diadopsi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Melalui Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, sudah bertemu dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah di Kantor Bapanas RI di Jakarta. Ternyata program Bakul Tasik ini mendapat apresiasi positif dari Bapanas RI,” kata Wawan, Senin (18/12/2023).

Baca Juga:Study Tour Jadi Bagian dari ‘Adu Gengsi’ Orang Tua MuridKepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Meraih Predikat Zona Hijau

Ia menceritakan respons Bapanas RI dapat menjadi solusi untuk ketersediaan pangan bagi masyarakat, sekaligus mampu menghemat anggaran negara. Selain itu, sampah yang dihasilkan dari sisa makanan berlebih, bisa menguap dan mengurangi kadar ozon di permukaan bumi.

“Bapanas antusias untuk program ini, disebutkan, kalau dikumpulkan dari makanan di seluruh Hotel di Indonesia, kalau diuangkan mampu terkumpul mencapai Rp 500 triliun, ini tentu besar sekali untuk ketersediaan pangan masyarakat. Selain memperpanjang usia ozon yang tereduksi dari sampah pangan, kemudian membantu masyarakat kecil yang membutuhkan,” jelasnya.

Saat ini, lanjut pria dengan sapaan Wagun, 32 volunteer pengantar makanan yang merupakan TKSK, PSM, Katar, dan lain-lain setiap harinya mendistribusikan nasi boks dari  10 hotel dan 6 rumah makan. Terkumpul 1.050 boks sejak 17 November sampai 15 Desember.

“Apabila dikonversi Rp 25 ribu per boks saja, sudah terkumulasi angka Rp 26.250.000. Sekarang baru 10 hotel dan 6 rumah makan, semoga akan terus bertambah. Nanti ada aplikasinya, itu bisa diikuti organisasi lain atau komunitas, instansi kerja, perseorangan juga bisa terlibat,” beber Wagun.

Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah mengaku Bakul Tasik ini telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap ketersediaan pangan dan mengurangi kemiskinan di Kota Tasikmalaya dan di Indonesia.

0 Komentar