Praktisi Mengajar di Kota Tasikmalaya, Pengalaman Kepala SDN Panyingkiran Dibagikan ke Mahasiswa

Kepala SDN Panyingkiran
Elis Mulyati, Kepala SDN Panyingkiran sekaligus peserta Praktisi Mengajar berbagi pengalaman sebagai pendidik di hadapan para mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya beberapa waktu lalu. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Indonesia telah mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai respons terhadap tantangan bonus demografi di negara ini. 

Salah satu inisiatif utama dari kebijakan ini adalah program Praktisi Mengajar, yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja dengan menghadirkan praktisi terkemuka dalam berbagai bidang ke dalam lingkungan perguruan tinggi.

Elis Mulyati SPd, Kepala SDN Panyingkiran Kota Tasikmalaya, adalah salah satu peserta program Praktisi Mengajar di angkatan ke-4. 

Baca Juga:Bhineka Tunggal Ika, Inspirasi dalam Gelar Karya dan Perpisahan SDN Panglayungan Kota TasikmalayaTerinspirasi Kisah di Buku Laskar Pelangi, Guru Asal Tasikmalaya Menggapai Mimpi hingga ke Luar Negeri

Dia berhasil lolos seleksi program ini karena memiliki pengalaman kerja yang lebih dari lima tahun sebagai kepala sekolah dan latar belakang pendidikan sebagai sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya.

Elis mengungkapkan bahwa setelah lolos seleksi, dia langsung terlibat dalam sosialisasi program dan mengajar mata kuliah Penilaian Hasil Belajar pada semester April 2024 di UPI. 

Peran Elis dalam mengajar lebih menekankan pada pengalaman praktis di lapangan, sebagai pelengkap dari pendekatan teoritis yang dihadirkan oleh dosen pengampu.

”Jadi lebih memberikan pengalaman kepada para mahasiswanya,” terang Elis kepada Radartasik.id, Rabu, 19 Juni 2024.

Selama satu semester, Elis mengajar selama enam kali pertemuan, total 12 jam perkuliahan, yang merupakan kesempatan baginya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis kepada mahasiswa. 

Dia mengakui bahwa motivasinya mengikuti program ini adalah untuk meningkatkan nilai sebagai pendidik dan untuk mendapatkan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan mahasiswa perguruan tinggi.

Elis menjelaskan perbedaan antara mengajar di sekolah dasar dan di perguruan tinggi, di mana di perguruan tinggi dia dapat berinteraksi secara lebih intens dengan mahasiswa dan dapat saling bertukar pikiran dengan mereka.

Baca Juga:Aksi Donor Darah Nasional Kawan Lama Group Menyentuh 72 Kota, Hadir di Ace Hardware Living Plaza TasikmalayaCordela Suites Tasikmalaya Hadirkan Chinese Buffet Dinner Rp 125.000

Dengan adanya program Praktisi Mengajar ini, dia berharap mahasiswa dapat memahami lebih baik tentang dunia kerja yang sebenarnya.

Program Praktisi Mengajar diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman akademis mahasiswa tetapi juga mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia kerja yang lebih kompleks di masa depan. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar