Praja IPDN dari Sulteng Berhasil Ciptakan Inovasi untuk Penurunan Angka Stunting di Kelurahan Cikalang Tasikmalaya

IPDN
Praja IPDN Asal Sulteng Bangkit Datupalinge (pegang mic) saat launching inovasi Gempar di Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kelompok 50 Magang III Praja Madya Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN mengikuti program magang di Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Kamis (15/6) hingga Selasa (27/6).

Kelompk yang diberinama Cikalang Bersama Bangkit ini membuat inovasi Beraksi atau Bersama Cikalang Stunting Teratasi. Ada juga program Gempar atau Gerakan Timbang Sampah Dapat Telor.

Kelompok 50 ini beranggotakan 14 Praja yang terdiri dari 9 praja putra yaitu Hady Jefry asal Sumbar, Bangkit Datupalinge asal Sulteng, Muhammad Adam Killian asal Maluku, Rizki Purnama Ramdani asal NTB, Syahrul Wahyudi asal Kalbar, Yakobus asal Papua, Pandu Setiawan Gulo asal Sumut, Wisnu Jabarul Hakim asal Maluku) dan Andi Sakti asal Sulsel.

Baca Juga:Kemenkeu Satu Priangan Timur Dorong Pemulihan Ekonomi, Kinerja APBN Terjaga PositifPT Dipo Internasional Pahala Otomotif Gelar Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran

Serta 5 praja putri yaitu Rizky Nur Azizah asal Banten, Syifa Jouhairiah Mahedar asal Maluku, Margareta Patricia Mardianus asal NTT, Siti Hasna Saimima asal Maluku dan Afifah Arifiya Marasabessy asal Maluku.

Praja IPDN Asal Sulteng Bangkit Datupalinge mengatakan, selama magang kurang lebih 13 hari mereka mengikuti siklus kegiatan yang ada di Kelurahan Cikalang mulai dari apel pagi, kumpul bersama ibu-ibu pengurus Bank Sampah untuk melakukan pemilahan sampah sekaligus berdiskusi mengenai inovasi yang akan dibuat.

Selain itu membantu pelaksanaan pembinaan Linmas, bina wilayah, sosialisasi kegiatan pendataan kemiskinan serta melakukan survey pendataan dan pemvalidasian data kemiskinan melalui Aplikasi Kelurahan On-Mobile.

“Kami membuat suatu inovasi yang bernama Beraksi yang merupakan singkatan dari Bersama Cikalang Stunting Teratasi. Ada juga program Gempar atau Gerakan Timbang Sampah Dapat Telor.

“Inovasi ini merupakan hasil pemikiran dari saya, tujuannya untuk menurunkan angka stunting di Kelurahan Cikalang melalui pengelolaan sampah yang baik dan memberikan insentif berupa telor kepada masyarakat. Program ini dalam upaya mengatasi masalah stunting,” jelasnya.

Pihaknya membuat inovasi tersebut karena Kelurahan Cikalang menyadari bahwa pengelolaan sampah yang efektif dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan  anak-anak secara optimal.

0 Komentar