PPK Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Bantah Dugaan Penggelembungan Suara

PPK Jamanis
Ketua PPK Jamanis Kabupaten Tasikmalaya, Fuadi Zaen membantah dugaan adanya penggelembungan suara di TPS 04 Desa Condong seperti yang berada dalam sebuah video yang kini tengah viral (Fitriah Widayanti/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Panitia Pemilihan Kecematan atau PPK Jamanis Kabupaten Tasikmalaya mengklarifikasi soal video viral terkait dugaan penggelembungan suara terhadap salah satu calon presiden di TPS 04 Desa Condong.

PPK Jamanis menjelaskan bahwa itu hanya kesalahan input.

Dalam video yang beredar, di TPS 04 Desa Condong ini pasangan Anies – Muhaimin meraih suara 102, Prabowo – Gibran 832, dan Ganjar – Mahfud 863.

Sedangkan dalam C1-nya Anies – Muhaimin 102, Prabowo – Ganjar 72, dan Ganjar – Mahfud 13 suara.

Baca Juga:Menikmati Wisata Alam Curug Badak Batu Hanoman, Air Terjun di Tengah Hutan PinusSepi, Terminal Rajapolah di Kabupaten Tasikmalaya Jadi Tempat Parkir Kendaraan Pribadi

Ketua PPK Jamanis Fuadi Zaen menjelaskan bahwa ada kesalahan dalam sistem Sirekap, aplikasi yang digunakan untuk mengunggah hasil perolehan suara di setiap TPS.

“Terkait video yang viral itu di Kecamatan Jamanis tepatnya di Desa Condong TPS 04, itu karena di aplikasi untuk data penyanding di KPU, dari Sirekap itu kan sebenarnya alat bantu dan ternyata terbacanya menjadi X di depan pasangan calon 02 itu terbacanya itu angka 8. Tapi kalau dilihat C hasilnya itu angkanya tetap di 72,” ujar Fuadi menjelaskan.

Fuadi menerangkan bahwa saat ini hasil yang keliru tersebut sudah disunting ulang oleh KPU pusat sehingga kini hasilnya sesuai dengan formulir C1 – Plano.

“Dan ini saya buka situsnya udah dibenerin oleh KPU sendiri karena yang punya akses data ini kan KPU RI. Kami PPK mungkin KPPS hanya meng-upload di Sirekap dan terbacanya X itu jadi angka 8. Tapi faktanya bahwa C hasilnya itu tetep angkanya itu 72,” terangnya.

Ia sendiri baru melihat video yang viral pada Kamis kemarin (15/2/2024). Namun, sebelumnya ia dan jajarannya di PPK Jamanis telah mengetahui adanya kekeliruan tersebut.

“Saya juga dapat informasinya itu dari Jakarta, dari yang dipusat. Kalau yang di sini mah saya ditelpon oleh PPS juga ke kanit intel ke kepolisian, ke pihak aparat, ke panwascam juga sudah menjelaskan bahwa kalau di salinan ini kan semua orang bisa ngakses,” ujar Fuadi.

0 Komentar