PPK Cihideung : Coklit Hanya Butuh Waktu 10 Menit, Untuk Jamin Hak Pilih di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya

Coklit, pantarlih, pilkada kota tasikmalaya
Ketua PPS Nagarawangi Firmansyah Abdil Aziz (kiri) bersama Anggotanya Rishan dan Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) mendampingi proses Coklit ke Owner Formula Variasi Hendra Mulyana Sugiaman di tokonya di Jalan KH Zainal Mustofa, Kota Tasikmalaya, Rabu (26/6).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – PPK Cihideung terus memberikan arahan kepada PPS dan pantarlih guna memastikan warga dicoklit. Jika memang tidak memungkinkan di rumahnya, maka coklit di toko dilakukan sebagai upaya alternatif.

Sebagian wilayah Kecamatan Cihideung merupakan kawasan perekonomian dan bisnis dari mulai pasar dan pertokoan. Warga nya pun tidak sedikit yang kesehariannya disibukkan di tempat usaha.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pantarlih yang mau tidak mau harus menemui semua warga. Hal itu guna menjamin hak pilih mereka dengan tercatat dan terverifikasi melalui coklit.

Baca Juga:Diam-Diam Bermanuver, KH Aminudin Busthomi Tetap Bergegas Meski Tanpa Surat Tugas di Pilkada Kota TasikmalayaBarawal dari Kasus Dugaan Penggelapan, Massa Geruduk Perusahaan dan Kantor Kejaksaan Kota Tasikmalaya

Ketua PPK Cihideung Zaki Nurulhaq mengatakan bahwa sebagian warga memang cukup sulit untuk dicoklit karena jarang ada di rumahnya. Khususnya para pelaku usaha yang lebih banyak waktunya dihabiskan di toko. “Ketika didatangi ke rumahnya selalu tidak ada, ya otomatis perlu disusul ke tokonya,” ucapnya, Rabu (26/6/2024).

Pihaknya pun meminta Pantarlih agar melakukan komunikasi yang baik dengan warga yang dituju. Supaya di tengah kesibukannya mereka bisa meluangkan waktu untuk proses coklit. “Supaya tetap bisa dilaksanakan seluruh tahapannya hingga sampai pada penempelan sticker tanda coklit,” katanya.

Seperti halnya ketika salah satu Pantarlih mendatangi Owner Formula Variasi Hendra Mulyana Sugiaman di Jalan KH Zainal Mustofa. Secara kependudukan alamat rumahnya berbeda kelurahan dengan tempat usahanya. “Tapi petugas tetap melakukan jemput bola dengan mendatangi tokonya,” katanya.

Hasilnya, coklit bisa berjalan dengan baik meski harus jemput bola ke tempat usaha. Padahal tempat usaha tersebut merupakan toko yang cukup sibuk dan memiliki banyak konsumen. “Alhamdulillah petugas Pantarlih yang datang mendapatkan pelayanan yang baik, mau meluangkan waktu selama proses cokli,” katanya.

Menurut Zaki, proses coklit sendiri tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Diawali penjelasan maksud dan tujuan kedatangannya, hingga diminta memperlihatkan KTP dan KK yang dimilikinya. “Kurang lebih hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk coklit,” terangnya. 

Maka dari itu pihaknya juga meminta warga khususnya para pelaku usaha untuk tidak mengabaikan petugas Pantarlih. Pasalnya mereka sudah mau repot-repot mendatangi ke toko untuk menjamin hak pilih semua warga. “Sudah jauh-jauh datang masa diabaikan,” katanya.(rga)

0 Komentar