Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tingkatkan Pemahaman Kader Kesehatan Mengenai Hipertensi

Poltekkes
Tim Pengabdian Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu Syaukia Adini MTrKep, Kusmiyati SKp MKes, dan Novi Indriani MTrKep bersama peserta kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bantar Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada 21 September 2023. Pengabdian itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan tentang hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Bantar Kota Tasikmalaya.

Dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu Syaukia Adini MTrKep, Kusmiyati SKp MKes, dan Novi Indriani MTrKep. Serta melibatkan  mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya; Mita Rusmianti, Nabila Maharani, Rizal Faizal, dan Yunus Setiawan.

Ketua Tim Pengabdian Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Syaukia Adini MTrKep mengatakan, kegiatan pengabdian ini terdiri dari pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya hipertensi dan dilatih bagaimana cara untuk mengukur tekanan darah.

Baca Juga:Kasus Bayi Prematur Meninggal di Tasikmalaya, Nurhayati Kecam Dugaan Makpraktik Pihak KlinikKawan Lama Group Ajak Konsumen Jaga Lingkungan

Selanjutnya diberikan juga pelaksanaan pelatihan pengukuran tekanan darah. Itu dilakukan dengan pelatihan metode non farmakologi penatalaksanaan hipertensi kepada para kader yaitu dilatih senam anti hipertensi.

“Dalam pengabdian ini para kader dibimbing oleh dosen dan mahasiswa perkelompok untuk melakukan praktek. Dan hasilnya sebagian besar kader dapat melakukan kegiatan praktek,” katanya kepada Radar, Selasa (21/11/2023).

Penting kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bantar, sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan hipertensi dilakukan. Hal itu sebagai upaya pengurangan risiko naiknya tekanan darah dan pengobatannya.

“Dalam penatalaksanaan hipertensi  yang dilakukan upaya nonfarmakologis atau memodifikasi gaya hidup melalui pendidikan kesehatan, olahraga dan farmokologis atau obat-obatan,” ujarnya.

Untuk beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines atau pedoman adalah dengan penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olahraga yang dilakukan secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.

“Selanjutnya  juga harus rutin memeriksakan tekanan darah dan dibantu dengan melakukan senam anti hipertensi,” katanya.

Untuk hasilnya semua peserta akhirnya bisa melakukan pelatihan tersebut dengan baik dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini maka ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader wilayah kerja Puskesmas Bantar.

0 Komentar