SINGAPARNA, RADSIK – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus meningkatkan layanan kepada nasabah melalui berbagai program yang dicanangkan. Tak hanya pendampingan usaha, melainkan juga membuat terobosan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu program baru yang kita buat dan terus disosialisasikan yaitu untuk memberdayakan masyarakat melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Melalui program itu, sasaran kita adalah para ibu-ibu pra sejahtera,” ujar Pemimpin Cabang PNM Tasikmalaya Rahmad Sadono kepada Radar, Rabu (21/9/2022).
Rahmad mengungkapkan, PNPM berdiri sejak 1 Juni 1999 dengan produk yang pertama adalah program yang sebelumnya itu dikelola oleh Bank Indonesia diserahkan kepada PNM. PNM ini memberikan pembiayaan kepada ibu-ibu secara berkelompok mulai tahun 2015. Nama produknya Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
Baca Juga:Calon Ibu Harus Terhindar dari AnemiaModus Pemotongan, Menagih Utang Siswa
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kata dia, persentasi untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya saja, total penyaluran sampai dengan bualn Agustus tahun 2022 ini mencapai 2,17 triliun. Dengan jumlah nasabah 176.223 nasabah, tergabung dalam 8.331 kelompok.
“Ini pembiayaannya per kelompok, minimalnya 7 orang dan maksimal 30 orang per kelompoknya. Sementara jumlah pendampingnya itu ada 775 orang dan total Unit Mekaar itu ada 51 kantor yang tersebar di wilayah Kabupaten Tasikmalaya,” ujar dia, menjelaskan.
“Pembiayaannya berkelompok dari mulai Rp 3.000.000 hingga Rp 10.000.000 per orang maksimal. Sasarannya yang mau memulai usaha atau yang sudah memulai usaha dan ini adalah dari kelompok ibu-ibu prasejahtera yang diutamakan. Karena memang pemberdayaan yang dikedepankan,” kata dia.
Selain itu, kata dia, PNM diamanahkan oleh pemerintah untuk memberikan pembiayaan ultra mikro. Ibu-ibu itulah yang harus dibangun, karena mereka yang melakukan aktivitas ekonomi berupa perdagangan dan lainnya. “PNM juga memiliki misi memberikan edukasi agar bisa bertransaksi dengan bank, sehingga memang PNM memiliki tugas selain menyalurkan pembiayaan berupa dana, juga memberikan modal intelektual serta modal sosial. Jadi 3 modal yang diberikan, yakni modal keuangan, intelektual dan sosial,” ucap dia, menjelaskan.
Untuk modal intelektual, terang dia, ibu-ibu yang sudah menjadi nasabah di PNM akan mendapatkan pelatihan-pelatihan secara berkala. Misalnya bagaimana mengolah makanan yang higienis, pengemasan, pemasaran digital. “Memperkenalkan para nasabah mekaar ini berupa media sosial dan aplikasi-aplikasi seperti Facebook, WhatsApp dan lainnya. Hal itu dilakukan agar prodaknya juga bisa ditawarkan melalui media tersebut. Sedangkan modal sosialnya, melakukan pola pembinaannya per kelompok. Ditanamkan sikap gotong royong, kedisiplinan, agar di dalam kelompok itu kompak dan bisa maju bersama-sama,” ucap dia.