PLN Sukses Jaring 14 Kerja Sama Global selama Conference of the Parties 28 di Dubai

Kerja sama
PT PLN (Persero) menjaring 14 kerja sama dalam agenda transisi energi dalam gelaran Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (Dokumen PLN)
0 Komentar

  1. Kerja Sama dengan Sembcorp Utilities Pte Ltd

PT PLN lewat sub holding PLN Nusantara Power (PLN NP) menyetujui kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

  1. Kerja Sama dengan PT Bukit Asam Tbk

PT PLN lewat sub holding PLN NP menyetujui kerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk dalam utilisasi Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) milik PLTA Bukit Asam sebagai bahan penetralisir air asam bekas tambang di kawasan konsesi pertambangan batu bara PT Bukit Asam.

  1. Kerja Sama dengan KHNP

PT PLN lewat sub holding PLN NP menyetujui kerja sama dengan Korean Hydro & Nuclear Power (KHNP) Co. Ltd dalam menjajaki pra kajian kelayakan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia dengan teknologi small modular reactor.

Baca Juga:Rumah Kontrakan Dipenuhi Rayap? Ini Cara Ampuh Mengatasinya!CEO of The Year Diraih Lagi Dirut PLN Darmawan Prasodjo

Darmawan Prasodjo mengungkapkan emisi yang dihasilkan dari sektor ketenagalistrikan Indonesia saat ini sekitar 260 juta metrik ton. Apabila dibiarkan, jumlah itu akan meningkat menjadi 1 miliar metrik ton pada 2060.

Oleh karena itu, PLN mengambil langkah agresif dengan mendesain ulang Rencana Usaha Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional dan menghapus rencana penambahan 13 Gigawatt (GW) pembangkit berbasis batubara. Langkah tersebut dapat menghindarkan emisi hingga 1,8 miliar metrik ton CO2.

”Seperti kita ketahui bersama, saat ini kami bersama dengan Pemerintah Indonesia telah menyelaraskan Rencana Usaha Penambahan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) paling hijau sepanjang sejarah di Indonesia,” ujar Darmawan Prasodjo.

”Kami bersyukur rencana heroik ini mendapatkan dukungan penuh dari komunitas global, sehingga dengan kolaborasi ini kami yakin akselerasi transisi energi Indonesia akan berjalan dengan signifikan,” lanjut Darmawan Prasodjo.

Selain itu, PLN juga mengembangkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Skema ARED itu secara agresif akan menambah kapasitas pembangkit PLN 75% dari energi terbarukan dan 25% dari gas.

”Dengan langkah yang apik serta dukungan penuh dari dunia internasional, PLN optimis mampu mewujudkan trilema transisi energi, di mana energi yang kita hasilkan memiliki harga yang terjangkau oleh masyarakat (affordability), keamanan pasokan listrik (security), dan keberlanjutan (sustainability),” ungkap Darmawan Prasodjo.

0 Komentar