Pj Wali Kota Tasikmalaya Kenalkan Prinsip Agile Organization ke OPD

disrupsi kota tasikmalay
Pj wali kota Cheka Virgowansyah saat memberikan pembinaan kepada ASN di lingkup Setda, di aula bale kota, Rabu (3/1/2024) (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah, mengajarkan prinsip agile organization kepada para pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Prinsip itu diajarkan dalam rangka implementasi sistem kerja baru.

Agile Organization adalah istilah yang diterapkan pada organisasi yang beroperasi dalam siklus pembelajaran cepat dan pengambilan keputusan cepat yang dimungkinkan oleh teknologi.

Dalam agenda rapat pembahasan sistem kerja pada Rabu (10/01/2024) di Bale Kota Tasikmalaya, Cheka menyampaikan pedoman bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan penyesuaian sistem kerja paska penyederhanaan birokrasi.

Baca Juga:KPU Kota Tasikmalaya Terima Mobil Pikap dari Pemkot untuk Dukung Kelancaran PemiluSekda Kota Tasikmalaya Temukan 2 Arah Kiblat Berbeda, Semua Titik Akan Dikalibrasi Ulang

“Ini sudah ada terbit Peraturan Wali Kota Tasikmalaya Nomor 30 Tahun 2023 tentang Sistem Kerja Dalam Penyederhanaan Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya dalam rangka mengimplementasikan sistem kerja untuk mendukung terbentuknya organisasi yang lincah dan kolaboratif di tengah berbagai keterbatasan yang ada,” ungkap Cheka kemarin.

Praktik kelincahan organisasi ini ditempuh dengan memerhatikan 5 elemen. Seperti teknologi, sumber daya manusia (SDM), proses, struktur, dan strategi.

“Strategi agile organization itu menempuh tujuan utama diwujudkan oleh masing-masing OPD. Memperkuat organisasi dengan koneksivitas,” terangnya.

Untuk mewujudkan kelincahan organisasi, pegawai diminta untuk memiliki kompetensi unggul lantaran zaman yang semakin berkembang dan tuntutan pelayanan yang semakin dinamis.

Seperti yang diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan, saat ditanyai soal dinas-dinas potensial yang masih terhitung jari memberikan pelayanan secara prima. Terlebih, mereka juga kurang optimal dalam menambah Pendapatan Asli Daerah (APD).

“Kita tentu pantau dan evaluasi juga. Ini adalah tantang bagaimana untuk melihat potensi yang memungkinkan menambah PAD untuk diutamakan dan dilaksanakan sebaik mungkin,” tuturnya.

Lebih lanjut Ivan mengatakan bahwa organisasi harus memahami sistem kerja yang berlaku seperti yang dituangkan dalam Perwalkot tersebut.

Baca Juga:1000 Surat Suara yang Dianggap Rijek Disortir Kembali: Sebagian Masih LayakPuluhan Anak Muda Kota Tasikmalaya Nobar Debat Capres, Penyelenggara: Mereka Jangan Asal Pilih

Cheka dan Ivan sama-sama menyadari bahwa konsep Agile Organization adalah sistem kerja yang berat dibebankan kepada pegawainya. Harus memahami evolusi dari sistem terdahulu dan beradaptasi dengan yang baru.

0 Komentar