Pj Wali Kota Tasikmalaya Diminta Waspadai Penyusup di Rotasi Mutasi Pegawai, Data Bocor Harus Dipertanggungjawabkan

Pj wali kota
DILANTIK. Empat Pejabat Eselon II baru dilantik wali kota setelah menempuh persaingan ketat dalam Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) beberapa waktu lalu. Mereka menyatakan fakta integritas dan sumpah jabatan, di aula bale kota, Selasa (12/7/2022). Foto: Firgiawan/Radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kegaduhan soal isu pergeseran pejabat eselon II alias kepala dinas (kadis) mesti direspons bijak Pemkot Tasikmalaya.

Khususnya Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah ketika benar-benar hendak menggeser kabinet di eksekutif saat ini.

Pemerhati Tasikmalaya Asep M Tamam menuturkan fenomena kebocoran data bukan perkara baru dalam perjalanan birokrasi di  Tasikmalaya Kota.

Namun, berkaca dari kepemimpinan sebelumnya, pelaksanaan rotasi-mutasi terbilang minim ekses.

Baca Juga:Aksi Mahasiswa Berbuah Kecewa, Pj Wali Kota Tak Mau Terima Massa di Bale KotaWabup Ciamis Ingatkan Siswa Baru Jangan Cengeng, Orang Tua Diminta Selalu Tabayun

Bahkan open bidding pun cenderung landai. Harusnya Pj wali kota bisa membaca dengan cermat situasi psikologis daerah.

“Menandakan Pj wali kota kurang membaca dengan cermat psikologis Kota Resik. Minim referensi pembanding dalam melakukan rencana kebijakan, sehingga kegaduhan mencuat,” kata dia kepada Radar, Senin (17/7/2023).

Menurutnya, sejak awal publik relatif husnudzon terhadap Cheka Virgowansyah yang berlatarbelakang pendidikan tinggi dan jabatan yang strategis di Kementerian Dalam Negeri.

Sampai saat ini pun, ia secara pribadi menilai Pj wali kota bakal objektif dalam menentukan kebijakan apalagi urusan penyegaran pejabat yang relatif berkorelasi dengan keilmuan dan jam terbangnya di pusat.

“Dengan pengetahuan Pak Pj wali kota, harusnya relatif mudah mengeksekusi beberapa kebijakan dan kewenangannya. Kurang sehat ketika ada bola liar seperti ini, dan bahkan lebih buruknya menjadi bahan mainan pihak tertentu yang terbiasa bermain di air keruh, harusnya terantisipasi,” papar Asep.

Tokoh Akademisi Tasikmalaya itu berharap Pj wali kota menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga. Terutama dalam menjaring figur-figur terdekat untuk menampung input atau pertimbangan ketika hendak menggulirkan kebijakan.

Sebab, melihat isu yang berkembang itu, relatif memunculkan pertanyaan dalam penentuan kriteria memindahkan sejumlah pegawai di lingkungan internal Pemkot.

Baca Juga:Kulit Bocah 8 Tahun di Ciamis Ini Melepuh 50 Persen Akibat Tersiram Air Bakso, Keluarga Nunggak Biaya Rp 6 Juta ke Rumah SakitGuru Harus Jadi Contoh dan Teladan Bagi Siswa dan Masyarakat Luas, Jangan Lakukan Hal Aneh-Aneh!

“Kami yakin Pj wali kotanya tentu objektif, hanya sejauh ini telaahan kami tidak banyak input objektif yang masuk ke Pj wali kota. Kalau dibiarkan terus, akan banyak penyusup memanfaatkan celah bermain kepentingan, berkaca dari kegaduhan isu ini yang meliar,” analisis dia.

0 Komentar