PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Harga gabah anjlok. Petani Pangandaran pun mengeluhkan penurunan harga yang cukup tajam itu saat memasuki musim panen raya.
Salah seorang petani di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Idin Jaenudin (45) mengatakan, harga gabah saat ini pada kisaran Rp 507 ribu per kuintal. Harga tersebut adalah gabah dengan kualitas bagus.
“Kalau yang kualitasnya jelek, paling harganya sampai Rp 409 ribu per kuintalnya,” kata Idin Jaenudin, Jumat 3 Maret 2023.
Baca Juga: Ruang Kelas MTS Bojong Pangandaran Roboh
Kemudian untuk jenis varian inpari, kata dia, bisa mencapai Rp 508 ribu per kuintalnya. “Kalau harga normal, gabah padi ini bisa mencapai Rp 608 ribu per kuintalnya,” ungkap Idin Jaenudin.
Bila dijual saat panen raya, kata Idin Jaenudin, petani Pangandaran akan mendapat harga murah. Namun petani tidak biasa berbuat banyak.
Mereka pun tidak bisa menjual gabah itu pada bulan berikutnya. “Karena petani juga butuh uang secepatnya,” katanya. Maka, harus segera menjual gabah itu pascapanen.
Baca Juga: Mantan Pejabat Pangandaran Bakal Maju di Pileg, Siapa Saja Mereka?
Biasanya, kata Idin Jaenudin, petani Pangandaran menjual gabah ke kandar. Sebab, kebanyakan mereka sangat ketergantungan terhadap bandar. “Bagaimana pun kita butuh,” ucapnya.
Sementara itu, petani Karangbenda lainnya Didi (59) mengeluhkan kualitas gabah yang saat ini buruk. “Jadi karena hujan terus, kurang dijemur, kualitasnya jadi menurun. Warnanya jadi sedikit hitam,” ungkap Didi.
Didi terpaksa menjual gabahnya dengan harga yang sedikit murah karena kualitasnya yang jelek itu. “Saya jual ke bandar itu Rp 409 ribu, karena kualitasnya kurang baik,” jelasnya.
Baca Juga: Suami Histeris, Perempuan di Pangandaran Meninggal di Saung
Optimalkan Resi Gudang
Terpisah, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengaku akan mengoptimalkan resi gudang untuk mendongkrak harga gabah saat panen raya. “Jadi gabah petani ini disimpan dulu untuk dijual bulan berikutnya, supaya harganya tidak murah,” kata H Jeje Wiradinata.
Kemudian, kata H Jeje Wiradinata, akan ada pinjaman bagi para petani sebagai ganti mereka menyimpan beras di resi gudang. “Jadi harga gabah ini tidak murah,” ucapnya. (den)